Aktivis Myanmar Kritis Usai Ditangkap Junta Myanmar

CNN Indonesia
Senin, 25 Okt 2021 20:39 WIB
Aktivis demokrasi Myanmar, Ko Kyaw Min Yu atau Ko Jimmy dikabarkan kritis di rumah sakit setelah penangkapan yang dilakukan junta Myanmar.
Aksi demonstrasi saat menolak kudeta oleh junta militer Myanmar. (AFP/STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aktivis demokrasi Myanmar, Ko Kyaw Min Yu atau Ko Jimmy dikabarkan kritis di rumah sakit setelah penangkapan yang dilakukan junta Myanmar. Sebelumnya, pasukan junta menyerbu kediamannya di Utara Dagon, Yangon pada Sabtu (23/10) malam.

Mengutip The Irrawaddy, istri Ko, Ma Nilar Thein mengatakan bahwa suaminya mendapatkan luka serius di bagian kepala saat penangkapan. Ko kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Militer Mingalardone.

Ma juga menyampaikan bahwa pihak junta militer bertanggung jawab penuh atas luka suaminya itu."Dia dalam kondisi kritis, saya sangat khawatir akan keselamatannya," ujar Ma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ko sendiri merupakan salah satu pemimpin kubu demokrasi, Kelompok Pelajar Generasi 88.

Ko telah lama menjadi buronan junta militer Myanmar bersama rekannya, Ko Min Ko Naing, akibat aktivitas anti-rezim junta yang mereka lakukan. Sebelumnya, duo ini terkenal sebagai pemimpin boikot mahasiswa yang terjadi pada 1988.

Kala itu, Myanmar dipimpin oleh rezim militer yang diktator, Ne Win.

Sejak kudeta militer dilakukan pada Februari, Ko terus berlari dari kejaran junta militer dan kerap bersembunyi di berbagai wilayah Yangon. Dalam pelariannya, ia terus berpartisipasi sebagai aktivis anti-rezim junta Myanmar.

"Dia memilih untuk tetap berada di kota dan melakukan apapun yang dia bisa dari dalam," cerita Ma.

Sebelum terluka, Ko Jimmy pernah ditangkap sebanyak empat kali dan dipenjara selama beberapa tahun. Hukuman penjara terbarunya ia jalani dari 2007 hingga 2012 akibat peran utamanya dalam protes anti pemerintah yang terjadi pada 2007, yang dikenal dengan nama Revolusi Saffron.

Konflik antara junta Myanmar dan milisi negara itu dimulai sejak kudeta terhadap pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu.

Pihak junta militer berdalih pihaknya menjaga amanat undang-undang dasar negara dan menuduh pemilihan umum pada November 2020 sarat kecurangan.

Mereka juga membatalkan hasil pemilu 2020 yang dimenangkan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dan Aung San Suu Kyi. Padahal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Myanmar sebelum dibubarkan menyatakan pemilu itu digelar dengan adil dan terbuka.

Kelompok aktivis, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), mendata per Rabu (18/8) setidaknya sudah lebih dari seribu orang tewas sejak kudeta Myanmar oleh militer yang berujung demonstrasi massa.



(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER