Warga Tolak Pernikahan Putri Mako: Jangan Cemari Kekaisaran

CNN Indonesia
Selasa, 26 Okt 2021 09:35 WIB
Sejumlah warga Jepang menolak pernikahan keponakan Kaisar Naruhito, Putri Mako, dengan kekasihnya yang merupakan rakyat biasa, Kei Komuro.
Sejumlah warga Jepang menolak pernikahan keponakan Kaisar Naruhito, Putri Mako, dengan kekasihnya yang merupakan rakyat biasa, Kei Komuro. (AFP/Toru Yamanaka)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah warga Jepang menolak pernikahan keponakan Kaisar Naruhito, Putri Mako, dengan kekasihnya yang merupakan rakyat biasa, Kei Komuro.

Mulai dari media sosial hingga aksi protes langsung, mereka menyerukan agar Putri Mako tak mencemari kekaisaran Jepang.

Penolakan sudah terlihat sejak pekan lalu, ketika sejumlah warga menggelar aksi protes di distrik perbelanjaan Ginza, Tokyo. Sebagaimana dilansir Deutsche Welle, sebagian besar demonstran merupakan kaum konservatif dan orang-orang paruh baya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka membawa poster bertuliskan pernyataan-pernyataan keras seperti "Hentikan Pernikahan Terkutuk Ini" dan "Tidak, Komuro."

Sejumlah orang juga terus menyerukan penolakan seperti, "Jangan cemari rumah tangga kekaisaran dengan pernikahan terkutuk ini."

Terpisah, profesor sejarah diplomatik politik Inggris dan Eropa dari Universitas Kanto Gakuin, Naotata Kimizuka, juga mengkritik pernikahan ini. Menurutnya, hubungan Putri Mako akan menciptakan sejarah kelam di kekaisaran.

"Pasangan ini telah mempermalukan warisan keluarga kekaisaran Jepang," kata Kimizuka kepada ABC.

Di tengah gejolak penolakan warga ini, Putri Mako sendiri menolak hadiah pernikahan berupa uang dari kekaisaran. Ia bahkan tak mau hidupnya dibiayai keluarga kekaisaran setelah menikah.

Putri Mako pun dilaporkan akan membangun kehidupannya dengan Komuro di New York, Amerika Serikat. Namun, ketidakpercayaan warga masih tetap ada.

"Rakyat sebagai pembayar pajak akan tetap membayar dengan berbagai cara. Jika seseorang merupakan anggota keluarga kekaisaran, mereka akan selalu menjadi keluarga kekaisaran," ucap salah satu warga Jepang kepada ABC.

Sedikit berbeda, seorang akademisi dan pendukung setia monarki Jepang, Yoichi Shimada, mengaku takpeduli dengan acara pernikahan Putri Mako.

"Ini adalah bentuk ekspresi saya bahwa keluarga Komuro gagal menunjukkan dia merupakan orang yang baik untuk sang putri atau menjadi bagian dari keluarga kekaisaran, bahkan jika mereka akan tetap menjadi rakyat jelata di luar monarki," kata Shimada.

Kebanyakan orang Jepang, lanjut Shimada, senang ketika berita soal pernikahan diumumkan.

"Namun, hanya sedikit kabar baik sejak itu, dan banyak laporan negatif mengenai Komuro dan keluarganya," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]

Komuro memang menjadi perhatian karena keluarganya dilaporkan sedang mengalami kesulitan finansial.

Seorang penulis di majalah mingguan Gendai Business juga mengecam pilihan putri Mako. "(Dia) membuat Jepang malu secara internasional," katanya di Twitter.

Sejak mengumumkan pertunangannya pada 2017 lalu, Putri Mako terus menjadi pusat kontroversi. Imbas beragam kontroversi itu, kesehatan mental sang putri terganggu.

Menurut pemeriksaan psikiater kekaisaran, ia mengalami gangguan stress pasca-trauma (PTSD). Namun, beberapa pihak menuduh Putri Mako memalsukan kondisi psiksinya.

"Masyarakat akan curiga kepada Anda jika Anda mengumumkan dalam beberapa bulan bahwa Anda telah membaik," tulis salah satu pengguna di Twitter, seperti dikutip The New York Times.

(isa/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER