Covid Melejit, China Lockdown Kota Kecil Lanzhou

CNN Indonesia
Selasa, 26 Okt 2021 16:46 WIB
Sebanyak 4 juta penduduk kota kecil di barat laut China itu dilarang keluar rumah kecuali untuk alasan keadaan darurat.
Covid-19 di China merebak lagi, sebanyak 4 juta penduduk kota kecil di barat laut China itu dilarang keluar rumah kecuali untuk alasan keadaan darurat. (Foto: REUTERS/THOMAS PETER)
Jakarta, CNN Indonesia --

China menetapkan penutupan wilayah atau lockdown di kota Lanzhou hari ini, Selasa (25/10) menyusul lonjakan baru kasus Covid-19.

Dengan aturan lockdown, 4 juta penduduk kota kecil di barat laut China itu dilarang keluar rumah kecuali untuk alasan keadaan darurat.

Pihak berwenang menuturkan "keluar masuk penduduk" akan dikontrol secara ketat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seluruh komplek penduduk menerapkan manajemen penutupan," kata pemerintah lokal dalam pernyataan resminya, seperti dikutip AFP.

Per Selasa (26/10), China mencatat total 198 kasus Covid-19 sejak 17 Oktober lalu. Sebanyak 29 kasus Covid-19 baru terdeteksi pada hari ini dengan enam kasus di antaranya berasal dari Lanzhou.

Kasus Covid-19 di beberapa wilayah China kembali melonjak, salah satunya dipicu klaster wisatawan yang teridentifikasi pertengahan Oktober lalu.

Sepasang Lansia yang tergabung dalam kelompok perjalanan dikabarkan terinfeksi virus corona dan terkonfirmasi positif pada Minggu (16/10).

Banyak dari kasus baru tersebut berasal dari barat laut China, lokasi yang minim fasilitas kesehatan.

Penyebaran kasus Covid-19 yang meluas membuat pemerintah China mengambil tindak tegas hingga membatalkan ratusan penerbangan, mengintensifkan tes massal, dan menerapkan penguncian wilayah parsial.

Pengujian yang intensif merupakan salah satu praktik standar China sejak tahun lalu. Namun beberapa otoritas kesehatan menyatakan pengujian saja tak cukup mampu meredam Covid-19.

"Klaster kecil dan infeksi sporadis menyebar di beberapa wilayah, ini menunjukkan lokasi lembaga tes (covid-19) tak masuk akal, layanan yang tak nyaman dan penundaan hasil," kata Komisi Kesehatan Nasional (NHC) yang dikutip dari Reuters.

Menurut NHC, lembaga pengujian harus menyediakan layanan 24 jam kepada publik dan berusaha mengeluarkan hasilnya dalam waktu enam jam.

Kota-kota yang memiliki penduduk lebih dari 5 juta orang, katanya, harus memiliki kapasitas pengujian yang cukup untuk menguji mereka dalam waktu tiga hari.

Sementara itu, China belum menyetujui alat tes mandiri untuk mendiagnosis Covid-19.

Sejauh ini total kasus Covid-19 di China mencapai 96.840 kasus dan 4.636 kematian.



(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER