Sosok Haibatullah Akhundzada, Pemimpin Taliban yang Misterius

CNN Indonesia
Senin, 01 Nov 2021 10:51 WIB
Penampilan perdana Akhundzada berlangsung ketika berbicara pada para pendukungnya di Kota Kandahar.(Foto: AP/Afghan Islamic Press)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, tampil di depan publik untuk pertama kalinya sejak kelompoknya berkuasa lagi di Afghanistan.

Penampilan perdananya itu berlangsung ketika berbicara pada para pendukungnya di Kota Kandahar.

Kemunculan publik pertama Akhundzada ini diumumkan oleh para pejabat Taliban pada Minggu (30/10) waktu setempat.

Akhundzada diketahui telah menjadi pemimpin Taliban sejak 2016 lalu.

Namun, selama memimpin, Akhundzada dikenal sebagai sosok yang tertutup. Berbeda dengan pentolan Taliban lainnya, Akhundzada tetap enggan muncul ke publik bahkan ketika kelompoknya berhasil menguasai Afghanistan pada Agustus lalu.

Akhundzada mulai memimpin Taliban setelah pendahulu sebelumnya, Akhtar Mohammad Mansour, terbunuh dalam serangan drone yang dilakukan Amerika Serikat di Pakistan.

Jabatan sebagai pemimpin tertinggi Taliban membuatnya menjadi pemegang otoritas tertinggi dalam seluruh urusan politik, agama, dan militer kelompok itu.

Mengutip The Washington Post, Akhundzada sempat menjadi hakim tertinggi Taliban sebelum berkuasa. Ia juga sempat pergi ke Pakistan pada 2001 untuk mengajar di sekolah agama, sebelum kembali ke masuk Taliban.

Kabarnya, Akhundzada tak memiliki banyak pengalaman dalam bidang militer. Walaupun demikian, ia terus berusaha mempertebal dompet Taliban, salah satunya dengan perdagangan heroin dan narkotika. Ia juga berusaha menyatukan kembali faksi-faksi yang ada di dalam Taliban untuk membuat kelompok itu kuat.

Mengutip VOA, kemunculan Akhundzada di mata publik sangat terbatas selama ini. Ia sesekali muncul di publik dari pesan-pesan yang disampaikannya kala hari besar umat Islam.

Kelompok Taliban sendiri dikatakan melihat sosok Akhundzada sebagai tokoh spiritual, ketimbang komandan militer.

Para pejabat Taliban menyebut Akhundzada sempat mengunjungi madrasah Darul Uloom Hakimah di kota Kandahar, Afghanistan pada Sabtu (30/10).

Profilnya yang begitu tertutup memicu spekulasi mengenai perannya dalam pemerintahan baru Taliban, hingga mendorong kemunculan rumor mengenai kematiannya.

Sejumlah pihak menilai kemunculan Akhundzada kemarin dilakukan demi membantah rumor dirinya meninggal dunia.

Menurut kutipan audio yang disebarkan dalam akun media sosial kelompok Taliban, Akhundzada menyebut pendukungnya sebagai "tentara pemberani" dan "pengikut."

"Semoga Tuhan membalas orang-orang tertindas Afghanistan yang memerangi orang-orang kafir dan penindas selama 20 tahun," kata Akhundzada dalam cuplikan audio itu, dikutip dari DW.

"Niat saya di sini adalah berdoa untuk Anda dan Anda berdoa untuk saya," tambahnya.
Akhundzada juga mengatakan para pejabat Taliban kini menghadapi ujian besar untuk membangun kembali negara Emirat Islam Afghanistan.

"Mari kita berdoa agar kita berhasil keluar dari ujian besar ini. Semoga Allah membantu kita untuk tetap kuat," katanya.



(pwn/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK