Presiden Jokowi Bahas Isu-isu Strategis dalam Pertemuan KTT G20

Kemenlu | CNN Indonesia
Selasa, 02 Nov 2021 13:45 WIB
Presiden Jokowi banyak membahas isu dengan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel saat menghadiri KTT G20 di La Nuvola, Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021.
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT G20 di La Nuvola, Roma, Italiapada 30-31 Oktober 2021. (Arsip Kemenlu).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo banyak membahas isu dunia dengan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel saat menghadiri KTT G20 di La Nuvola, Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021.

Jokowi menyampaikan, Indonesia tengah mencoba melakukan upaya membantu Afghanistan. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Presiden Michel menilai Indonesia memiliki pengalaman hubungan yang baik dengan Afghanistan.

Selain membahas isu Afghanistan, Presiden Jokowi juga mengangkat isu perubahan iklim. Jokowi menyampaikan Indonesia telah berupaya melakukan penurunan deforestasi, kebakaran hutan, dan rehabilitasi mangrove. Jokowi menegaskan, dalam penanganan isu perubahan iklim, semua negara harus bekerja sama dan tidak saling menyalahkan. Sehingga mampu melakukan transisi ekonomi dan energi.

"Teknologi dan investasi menjadi kunci. Hal ini tidak mungkin dilakukan tanpa kerja sama, termasuk dengan negara-negara maju," ungkap Jokowi, dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, Senin (1/11).

Jokowi menegaskan, Indonesia memiliki komitmen yang jelas dan konsisten dalam menanggulangi perubahan iklim. Pasalnya, pemenuhan nationally determined contribution atau NDC Indonesia sudah di jalur yang tepat. Di saat banyak negara lain mengalami kebakaran hutan yang hebat, justru kebakaran hutan di Indonesia berkurang 82 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Deforestasi mengalami angka terendah dalam 20 tahun. Rehabilitasi mangrove akan mencapai 600.000 hektare dalam 3 tahun," terang Jokowi.

Mengenai isu kesehatan, termasuk rencana dunia membahas Pandemic Treaty, Indonesia menyampaikan kekhawatirannya terhadap diskriminasi jenis vaksin yang dilakukan Uni Eropa. Sehingga, mendorong agar perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) agar dapat diselesaikan. Mengingat perundingan tersebut sudah berlangsung selama lebih dari lima tahun.

"Saya sangat berharap perundingan Indonesia-EU CEPA dapat kita selesaikan. Perundingan ini sudah memakan lebih dari lima tahun. Dengan karakter produk yang saling melengkapi, saya yakin CEPA ini akan membawa manfaat besar bagi kita," ujar Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir mendampingi Presiden ,yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

(osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER