Delegasi Uni Eropa ke Taiwan Pertama Kalinya, China Murka

CNN Indonesia
Rabu, 03 Nov 2021 13:03 WIB
Untuk pertama kalinya, delegasi Uni Eropa datang ke Taiwan pada Rabu (3/11). Kunjungan ini memantik amarah China.
Ilustrasi. (AFP/Francois Walschaerts)
Jakarta, CNN Indonesia --

Untuk pertama kalinya, delegasi Uni Eropa datang ke Taiwan pada Rabu (3/11). Kunjungan ini memantik amarah China.

"Delegasi ini merupakan delegasi resmi pertama dalam sejarah yang dikirimkan Parlemen Eropa ke Taiwan, yang tentu membawa dampak signifikan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Taiwan.

Setelah bertemu dengan sejumlah pejabat pada hari ini, delegasi Uni Eropa itu dijadwalkan berbincang dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, besok, Kamis (4/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor Presiden Taiwan juga menyatakan bahwa delegasi itu bakal berbagi pengalaman cara menghadapi berbagai tantangan, termasuk "infiltrasi asing."

Sebagaimana dilansir Reuters, delegasi yang dipimpin oleh Raphael Glucksmann itu juga akan membicarakan berbagai ancaman kompleks dalam kunjungan kali ini, mulai dari disinformasi hingga serangan siber.

"Pengalaman Taiwan dalam mengatasi serangan berulang melalui mobilisasi seluruh masyarakat tanpa melanggar demokrasinya itu sangat unik," ucap Glucksmann sebelum bertolak ke Taiwan.

Beberapa waktu belakangan, Tsai memang memperingatkan bahwa China terus berupaya meningkatkan pengaruhnya di kawasan tersebut. Ia pun meminta badan-badan keamanan untuk menangkal upaya infiltrasi tersebut.

Kedatangan delegasi Uni Eropa ini sendiri terjadi satu bulan setelah Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, berkunjung ke Eropa. Saat itu, kunjungan Wu memantik amarah China.

Kini, China kembali naik pitam. Perwakilan China untuk Uni Eropa memperingatkan bahwa kunjungan itu bakal "menghancurkan kepentingan utama China dan merusak perkembangan sehat relasi China-Uni Eropa."

China memang selalu marah ketika entitas asing mencoba menjalin hubungan dengan Taiwan. Menurut mereka, Taiwan merupakan bagian dari wilayah kedaulatannya, sementara Taipei terus menyerukan kemerdekaan.

Belakangan, Taiwan juga terus memperkuat diplomasinya dengan negara lain. Bulan lalu, delegasi senator Prancis dan mantan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, bertemu dengan Tsai.

Selain itu, perwakilan Taiwan juga bertemu dengan salah satu pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat di Washington.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER