Di UEA, Jokowi Tanam Mangrove sampai Lihat Masjid Joko Widodo
Presiden Joko Widodo mengunjungi Jubail Mangrove Park hingga melewati Masjid Joko Widodo di hari pertama lawatannya ke Uni Emirat Arab pada Rabu (3/11).
Menurut keterangan Sekretariat Presiden, dalam perjalanannya menuju Jubail Mangrove, Jokowi melewati Joko Widodo Street dan melintasi Masjid Joko Widodo.
Lihat Juga : |
Tak hanya menjadi nama jalan, Putra Mahkota Mohamed bin Zayed (MBZ) juga membangun sebuah masjid yang diberi nama Masjid Presiden Joko Widodo. Letak masjid tersebut di Jalan Presiden Joko Widodo.
"Dalam perjalanan menuju Jubail Mangrove Park, Presiden bersama rombongan melewati Joko Widodo Street (jalan), dan juga melintasi Masjid Presiden Joko Widodo," bunyi pernyataan Sekretariat Presiden RI pada Kamis (4/11).
Jokowi dan rombongannya tiba di Mangrove Park sekitar pukul 17.15 waktu setempat. Ia disambut langsung Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Al-Mazrouei dan Direktur Utama Jubail Island Investment Company, Mounir Haidar.
Usai mendengar penjelasan mengenai kawasan itu, Jokowi berjalan kaki menyebrangi jembatan kayu sejauh 300 meter untuk melihat tanaman mangrove. Ia juga disebut turut menanam bakau di taman tersebut.
"Sebelum meninggalkan Jubail Mangrove Park Jokowi juga menanam pohon di dekat lokasi penanaman pohon oleh Putra Mahkota Abu Dhabi".
Jubal Mangrove adalah taman hutan taman hutan bakau pertama di Abu Dhabi dengan luas 120 ribu meter persegi yang mulai dibuka pada 30 Januari 2020 lalu.
Hutan bakau itu dibuat untuk meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman tentang fungsi ekologis yang penting dari habitat bakau yang mencakup perlindungan garis pantai Abu Dhabi dan mendukung keanekaragaman hayati.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace, mangrove menjadi salah satu pembahasan kedua pemimpin dalam pertemuan bilateral.
Kedua pemimpin sepakat untuk untuk memperkuat kerja sama di bidang mangrove, termasuk di bidang riset.
"Crown Prince (Pangeran MBZ) sangat mengapresiasi upaya Indonesia untuk melakukan reservasi dan rehabilitasi mangrove. Ke depan, kedua pemimpin sepakat untuk melakukan kerja sama yang lebih strategis di bidang mangrove," ujar Retno.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis mengatakan sebelum diperuntukkan sebagai Masjid Presiden Joko Widodo, bangunan itu merupakan bekas masjid kecil yang kemudian dibongkar.
Husin menuturkan rencananya masjid tersebut akan dibangun dengan kapasitas 1.000-1.200 jemaah.
"Tapi diubah lagi oleh Sheikh Mohammed Bin Zayed menjadi sekitar 2.500-3.000 orang. Jadi lebih besar lagi masjidnya dan mewah," ungkap Husin.
Masjid tersebut akan berdiri di atas tanah seluas lebih kurang 3.766 meter persegi dan akan dibangun dengan pendanaan dari pihak UEA. Pembangunan masjid tersebut akan dimulai November 2021 dan ditargetkan selesai pada Februari 2023.
Di Jalan Presiden Joko Widodo juga tengah dibangun gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang baru. Menurut Husin, saat ini pembangunannya sudah mencapai hampir 35 persen dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus tahun 2022.
"Setelah selesai di proyeknya, diisi dalamnya, nanti target kita Oktober lah sudah bisa pindah ke sana," imbuhnya.
Gedung KBRI baru tersebut nantinya akan terbagi menjadi tiga tempat, di sebelah kiri untuk pelayanan (pengurusan visa, paspor, dan sebagainya), di tengah kantor KBRI, dan di sebelah kanannya rumah Duta Besar.
Husin berharap hubungan mesra Indonesia dengan PEA yang terjalin saat ini dapat dimanfaatkan dan diimplementasikan dengan baik oleh seluruh pelaku usaha Tanah Air.