Greta Thunberg Anggap Konferensi Iklim COP26 sebagai Kegagalan
Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg menyebut konferensi yang digagas PBB, yakni COP26 yang membahas tentang perubahan iklim dan pemanasan global merupakan sebuah kegagalan.
Mengutip AFP, Thunberg bicara demikian saat berada di depan para pedemo di Glasgow, tempat COP26 dihelat.
"Bukan rahasia lagi kalau COP26 adalah kegagalan," kata Thunberg seperti diberitakan AFP.
Menurutnya, apa yang dibicarakan para pemimpin dunia tentang perubahan iklim tak ada yang konkret. Bahkan Thunerbg menyebut COP26 tak patut disebut sebagai konferensi tentang iklim.
"Ini bukan lagi konferensi iklim. Sekarang sudah menjadi festival greenwashing festival," kata Thunberg.
"Pemimpin kita tidak lagi bisa disebut pemimpin. Seperti inilah gaya kepemimpinan orang-orang itu," sambungnya.
Dalam konferensi COP26, setidaknya ada 200 perwakilan pemimpin negara di dunia berkumpul. Mereka membahas Paris Agreement 2015 silam yang juga mengatur ketentuan soal pembatasan energi fosil.
Sejumlah negara berjanji menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara. Misalnya Polandia, Vietnam, Chile dan beberapa negara lainnya yang masih mengandalkan batu bara untuk kebutuhan listrik.
Namun, Inggris sendiri sebagai tuan rumah COP26 tidak mengonfirmasi apakah negara-negara tadi akan ikut dalam rencana penghentian penggunaan energi batu bara selain untuk pengadaan listrik.
Terpisah, Powering Past Coal Alliance (PPCA) mengatakan batu baru masih digunakan dalam 37 persen pembangkit listrik dunia di 2019. Batu bara sendiri merupakan sumber energi yang murah dan mudah ditemukan.
Akibatnya, beberapa negara seperti Afrika Selatan, Polandia, dan India mendominasi penggunaan batu bara ini.
Maka dari itu, beberapa negara tersebut dan negara berkembang lain membutuhkan banyak investasi supaya mereka mampu beralih dari energi batu bara ke energi yang lebih ramah lingkungan.
(afp/bmw)