AS Uji Coba Iron Dome di Guam Antisipasi Rudal Hipersonik China
Amerika Serikat dilaporkan melakukan uji coba sistem pertahanan rudalnya yang dikembangkan bersama Israel, Iron Dome, baru-baru ini di Guam.
Guam merupakan salah satu basis militer Negeri Paman Sam di kawasan Indo-Pasifik.
Koran The Wall Street Journal menuturkan uji coba itu dilakukan AS sebagai upaya pengerahan kapasitas militer di kawasan Indo-Pasifik di tengah ancaman China yang kian meningkat.
Komando Pertahanan Udara dan Rudal Angkatan Darat AS ke-94 pertama kali mengumumkan penempatan Iron Dome ke Guam pada bulan lalu.
Kala itu, militer AS mengatakan penempatan ini bersifat sementara dan hanya untuk eksperimen. Mereka juga mengatakan tak akan melakukan latihan tembakan langsung dengan sistem tersebut.
Mengutip Times of Israel, sistem Iron Dome merupakan sistem militer yang awalnya dikembangan di Israel dan terus berkembang pesat di bawah pembiayaan dari AS.
Iron Dome merupakan sistem pertahanan roket jarak pendek yang selama ini digunakan Israel, termasuk saat berperang dengan Hamas di Jalur Gaza, Palestina, hingga menangkal ancaman dari Suriah.
Sistem ini juga dilengkapi dengan David's Sling jarak menengah, dan sistem rudal jarak jauh Arrow-2 dan Arrow-3.
Iron Dome diklaim berhasil menghalau ribuan proyektil yang mengarah ke Israel dalam sepuluh tahun terakhir. Sistem ini juga digadang telah menyelamatkan ratusan nyawa sejak pertama kali digunakan, yakni pada 2011.
Sementara itu, Guam sendiri merupakan wilayah AS yang terletak 2.896 kilometer dari China. Sebanyak 190 ribu warga dan pasukan AS ditempatkan di pulau itu.
Pulau tersebut menjadi wilayah pangkalan militer AS yang paling dekat dengan China.
Jika terkonfirmasi, uji coba Iron Dome di Guam ini berlangsung tak lama setelah China dilaporkan berhasil menguji coba rudal hipersoniknya.