China Lockdown Mal, Kurung Pengunjung Usai Kontak Erat Pasien Covid

CNN Indonesia
Kamis, 11 Nov 2021 14:42 WIB
Pemerintah China menutup sebuah mal besar di Ibu Kota Beijing setelah salah satu pengunjungnya kedapatan menjalin kontak erat dengan pasien Covid-19.
Raffles City Mall di distrik Dongcheng, Beijing, terpaksa ditutup setelah salah satu pengunjung kontak erat dengan pasien Covid-19. (Foto: REUTERS/THOMAS PETER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah China menutup sebuah mal besar di Ibu Kota Beijing setelah salah satu pengunjungnya kedapatan menjalin kontak erat dengan pasien Covid-19.

Raffles City Mall di distrik Dongcheng, Beijing, terpaksa ditutup pada Rabu malam setelah salah satu pengunjung kontak erat dengan pasien Covid-19, menurut laporan Beijing Youth Daily.

Pihak berwenang segera menutup seluruh pintu keluar dan masuk mal. Seluruh pengunjung hingga staf yang ada di mal tersebut juga dilarang meninggalkan gedung sampai mereka dites Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media lokal melaporkan pihak mal pun mengatakan mal tetap ditutup hingga hari ini, Kamis (11/11).

Tak hanya mal, pihak berwenang China juga mengisolasi empat perumahan, sekolah dasar, dan kompleks perkantoran di Beijing setelah mendeteksi klaster Covid-19 baru.

Rekaman video streaming media lokal memperlihatkan sejumlah petugas kesehatan berpakaian APD lengkap dengan helm menumpuk kantong makanan.

Puluhan ribu warga juga dilarang bepergian dan diwajibkan menjalani pengujian massal.

Mengutip AFP, enam kasus baru Covid-19 ditemukan di distrik Chaoyang dan Haidian, Beijing, pada Rabu (10/11). Semua kasus Covid-19 itu memiliki kontak erat dengan pasien yang baru-baru ini terinfeksi virus corona di timur laut provinsi Jilin.

Empat kasus Covid-19 lainnya teridentifikasi berasal dari perumahan yang sama. Sementara itu, dua kasus lainnya menimpa seorang warga Jilin yang tengah melangsungkan perjalanan bisnis ke Beijing dan orang yang menjalin kontak erat dengannya.

China mendeteksi total 62 kasus Covid-19 pada Rabu, naik 8 kasus dari sehari sebelumnya.

Gelombang baru virus corona ini membuat China kembali memperketat pembatasan Covid-19 dan membuat jutaan warga negara menjalani lockdown. Tak hanya itu, pemerintah China juga memperketat aturan perjalanan dalam negeri, bahkan membatalkan serangkaian jadwal penerbangan dan kereta api.

Pemerintah salah satu kota di China, Heihe, bahkan menawarkan uang tunai 100 ribu yuan atau setara Rp222 juta bagi siapapun yang mengetahui informasi terkait sumber lonjakan kasus Covid-19.

"Untuk mengungkap sumber lonjakan virus (Covid) sesegera mungkin dan menemukan rantai penularan, (uang) itu diperlukan sebagai upah perang rakyat untuk mencegah dan mengendalikan epidemi," demikian pernyataan Pemkot Heihe seperti dikutip AFP, Selasa (8/11).

Lonjakan kasus baru Covid-19 di China, terutama Beijing, ini pun berlangsung ketika rapat pleno Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) berlangsung sejak 8 November lalu.

(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER