Kasus Covid Menggila, Warga di Eropa Ramai Demo Tolak Lockdown

CNN Indonesia
Senin, 22 Nov 2021 17:13 WIB
Demo menolak lockdown dilakukan warga di sejumlah negara di Eropa di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Demo tolak lockdown di Belanda. (AP/Peter Dejong)

Austria

Sementara itu, gelombang demo juga terjadi di Wina, ibu kota Austria pada Sabtu (20/11). Setidaknya 40 ribu orang memenuhi jalan-jalan di Wina karena memprotes kebijakan demo Covid-19.

Beberapa polisi menyemprotkan cairan ke para pendemo. Para pengunjuk rasa juga disebut berusaha mengaburkan pandangan pilot helikopter dengan laser, kata Wakil Presiden kepolisian Wina Franz Eigner.

Sementara itu, sejumlah kecil pendemo juga berpotensi melakukan kekerasan, tutur Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Austria sendiri memberlakukan penguncian (lockdown) nasional pada Senin (22/11). Negara itu juga mewajibkan vaksinasi virus corona mulai Februari tahun depan.

Mengutip Reuters, restoran, kafe, bar, teater, toko yang menjual barang non-esensial, dan salon harus tutup selama sepuluh hari akibat kebijakan lockdown ini. Tak hanya itu, pasar Natal juga harus ditutup.

Prancis

Prancis mengirimkan belasan polisi khusus dan aparat kontra-terorisme di negara itu ke Guadeloupe pada Sabtu (20/11) akibat penjarahan yang pembakaran yang terjadi di malam sebelumnya, dikutip dari CNN.

Pada Jumat (19/11), pemerintah Prancis memberlakukan perintah tinggal di rumah setelah protes terkait izin vaksin yang terjadi di malam sebelumnya. Kementerian Dalam Negeri Prancis juga mengatakan sebanyak 31 orang telah ditangkap.

Kroasia

Sekitar 15 ribu orang melakukan protes di Zagreb, Kroasia akibat kebijakan penanganan penyebaran virus corona. Mereka memprotes kebijakan pemerintah Kroasia yang hanya mengizinkan orang-orang dengan paspor Covid untuk masuk ke kantor pemerintahan dan tempat umum di negara itu.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER