Video Guanguan ini kemudian menarik perhatian para akademisi dan peneliti yang telah lama berupaya menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan kekerasan yang dialami etnis minoritas Uighur dan Muslim lainnya di Xinjiang.
Alison Killing, seorang arsitek yang bekerja dengan BuzzFeed News untuk membuat peta citra satelit kamp, mengatakan bahwa informasi baru dari video Guanguan mengkonfirmasi apa yang mereka yakini sedang terjadi di Xinjiang.
"Ketika Anda bekerja dengan citra satelit, Anda selalu mengandalkan sumber informasi lain untuk menguatkan apa yang Anda lihat. (Bukti) itu bisa berupa video di lapangan, seperti yang kami lihat di sini," kata Killing kepada DW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video Guanguan membantu Killing mengonfirmasi mana bangunan yang merupakan pusat penahanan dan mana yang merupakan penjara. Killing juga mengandalkan hasil wawancara dengan jurnalis atau mantan tahanan kamp untuk mencari bukti terjadinya kekerasan terhadap minoritas Uighur di China.
Rayhan Asat, seorang pengacara advokat HAM etnis Uighur juga mengatakan bahwa rekaman video tanpa filter Guanguan menambah dokumentasi tindak kekerasan di sana dan mengalahkan propaganda China terkait kebahagiaan masyarakat Uighur.
"Saya harap banyak warga China seperti pria ini (Guanguan) yang mau membela sesama masyarakat negaranya," kata Asat kepada DW.
Beberapa bulan lalu, seorang mantan detektif China yang meminta identitasnya dirahasiakan, sempat membeberkan penyiksaan yang dialami tahanan muslim Uighur di Xinjiang.
Membuka ceritanya, Jiang mengatakan ratusan polisi dikerahkan ke rumah sejumlah warga Uighur. Para polisi memaksa warga keluar dari rumah, memborgol dan mengerudungi mereka, bahkan mengancam akan menembak mereka jika melawan.
Setelah menculik masyarakat Uighur, aparat kepolisian menyiksa mereka untuk mendapatkan pengakuan. Ia juga mengatakan setiap tahanan baru dipukuli selama proses interogasi. Beberapa di antara mereka adalah wanita dan anak 14 tahun.
Pelecehan seksual juga dilakukan sebagai salah satu taktik untuk mendapatkan pengakuan.
Sejak video Guanguan beredar, banyak pihak mengkhawatirkan keamanannya. Sebab, pemerintah China kerap melakukan berbagai cara untuk membungkam orang-orang yang dinilai
Pada Jumat pekan lalu, Guanguan berharap videonya itu dapat menjadi bukti yang dapat membantu.
"Saya tidak memiliki kemampuan dan kapasitas untuk langsung menentang pemerintah China, tapi video ini merupakan hal yang bisa saya lakukan dengan kemampuan saya," kata Guanguan.