Netizen Turki turut mengutarakan keluh kesah mereka terhadap inflasi yang terus memburuk di media sosial.
Topik "kami sedang tenggelam" hingga "pemerintah mundur" menjadi trending di Twitter Turki.
Di tenggara kota Diyarbakir, seorang pemilik toko membakar uang palsu di jalan sebagai simbol protes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak bisa tidur, kami tidak tahu tentang masa depan kami," ucapnya.
Beberapa orang yang berbicara kepada Reuters mengatakan bahwa begitu mereka menerima gaji, mereka langsung menukarnya dengan mata uang asing.
"Saya telah meminta uang muka gaji bulanan saya hanya untuk mengubahnya menjadi dolar sehingga saya dapat mempertahankan nilai dalam penghasilan saya," kata Emirhan Metin yang berprofesi sebagai pengacara di Istanbul.
Haluk, editor film lepas berusia 36 tahun, mengatakan dia sering dibayar dengan jeda enam hingga delapan bulan.
"Jadi kontrak yang saya tandatangani bulan lalu bernilai 20% lebih sedikit hari ini. Siapa yang tahu berapa nilainya ketika saya dibayar enam bulan ke depan?" papar Haluk.
Doruk Akpek, CEO sebuah startup di Turki, mengatakan dia mencoba menyimpan tabungannya dalam dolar dan mata uang kripto, tetapi menambahkan situasinya kini lebih sulit bagi mereka yang hanya memiliki lira.
"Ada juga ketidakbahagiaan psikologis, Anda melihat negara runtuh di depan mata Anda. Itu berdampak pada moral dan motivasi orang," kata Akpek.