WNI di Austria: Vaksin Ulang hingga Serbu Pasar Natal sebelum Lockdown

CNN Indonesia
Kamis, 25 Nov 2021 19:42 WIB
Seorang WNI menceritakan pengalamannya di Austria, mulai dari vaksinasi berulang kali karena Sinovac tak diakui, hingga menyerbu pasar Natal sebelum lockdown.
Ilustrasi lockdown di Austria. (Reuters/Lisi Niesner)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang warga negara Indonesia (WNI) menceritakan berbagai pengalamannya di Austria selama pandemi, mulai dari mengikuti vaksinasi Covid-19 berulang kali karena Sinovac tak diakui, hingga menyerbu pasar Natal sebelum lockdown diterapkan.

WNI bernama Zefanya Brian P Samosir itu bercerita bahwa ia harus selalu menyesuaikan diri dengan aturan pemerintah Austria yang selalu berubah di tengah pandemi Covid-19.

Brian mengaku sudah terbiasa terus menyesuaikan diri karena ia memang memulai studinya di Universitas Wina di kala pandemi Covid-19 sudah melanda awal tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di masa awal studinya, Brian sama sekali belum divaksin. Ketika libur panjang di tengah tahun, Brian kembali ke Indonesia dan menyempatkan diri untuk mengikuti vaksinasi.

Agar sempat mendapatkan dua dosis di jeda waktu tersebut, Brian memilih vaksinasi menggunakan Sinovac. Namun ternyata, pemerintah Austria tak mengakui Sinovac.

"Gue akhirnya vaksin berkali-kali. Sinovac di Indonesia, Johnson di sini awal Oktober, terus Pfizer lagi setelah itu," ujar Brian kepada CNNIndonesia.com, Rabu (24/11).

Setibanya di Austria, Brian memang langsung memilih vaksin Johnson & Johnson agar bisa lebih cepat mengaktifkan aplikasi Green Pass.

Layaknya Pedulilindungi di Indonesia, setiap orang di Austria membutuhkan Green Pass agar dapat mengakses berbagai fasilitas.

"Gue pilih Johnson & Johnson karena hanya merek itu yang bisa hanya suntik sekali, Green Pass-nya langsung aktif. Kalau vaksin lain, harus dua dosis dulu untuk mengaktifkan Green Pass," tutur Brian.

Namun, sekitar sebulan setelah disuntik dosis pertama Johnson & Johnson, Brian menerima surat dari pemerintah Austria yang menyatakan bahwa ia harus booster vaksin.

"Dikirim surat, katanya kalau yang Green Pass-nya aktif pakai satu dosis vaksin, harus booster lagi pakai vaksin yang pakai teknologi mRNA, entah Moderna atau Pfizer. Akhirnya, gue suntik lagi Pfizer. Jadi, gue ya disuntik aja terus," katanya sembari tertawa.

Meski demikian, Brian tak keberatan karena bukti vaksin memang diperlukan untuk mengakses berbagai fasilitas di Austria.

[Gambas:Video CNN]

Setelah vaksin, Brian dapat dengan tenang melanjutkan studinya di Universitas Wina. Saat pertama kali kembali ke Wina pada Oktober, kasus Covid-19 di Austria sudah sempat turun sehingga Brian bisa belajar tatap muka di kampus.

"Awal Oktober itu masih harus pakai masker di dalam kelas. Sejak 25 Oktober itu bahkan sudah bisa lepas masker di dalam kelas. Nah, tapi November tiba-tiba naik lagi kasus Covid, baru deh tuh yang diumumkan lockdown," ucap Brian.

Lagi-lagi, Brian harus menyesuaikan diri dengan aturan lockdown.

Cerita Brian, termasuk menyerbu pasar Natal sebelum lockdown, bisa dibaca di halaman selanjutnya >>>

Wara-Wiri WNI Terus Menyesuaikan Diri di Tengah Lockdown

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER