Daftar Ulah China yang Bikin Gerah Negara ASEAN di Laut China Selatan

CNN Indonesia
Jumat, 26 Nov 2021 17:52 WIB
China melakukan segara cara demi menegaskan klaim sepihaknya atas Laut China Selatan yang tak jarang membuat gerah negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.
Pertemuan KTT ASEAN-China baru-baru ini tak banyak membicarakan sengketa Laut China Selatan. (Foto: AFP/HAKIM S. HAYAT)

Indonesia

Sejak akhir Agustus lalu, kapal riset China, Hai Yang Di Zhi 10, terdeteksi di perairan Natuna. Perairan Natuna memang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan yang diklaim Beijing.

Menurut pantauan Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) melalui Automatic Identification System (AIS), kapal China tersebut mulanya melakukan intrusi ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia pada akhir Agustus.

Kemudian pada 29 September, kapal itu terdeteksi keluar dari ZEE Indonesia dan menuju Fiery Cross Reef, gugusan pulau karang di LCS, yang dilengkapi dengan pelabuhan untuk kepentingan perbekalan (replenish supply) kapal perang dan kapal pemerintah Beijing lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu pada 22 Oktober, Kapal itu kembali masuk dan beraktivitas di Laut Natuna Utara, demikian menurut IOJI.

Peneliti OJI, Imam Prakoso, menduga kapal tersebut melakukan riset.

TNI, kata Imam, merespons dengan mengirim KRI Bontang guna melakukan bayang-bayang selama dua hari pada 15-16 September.

Indonesia seharusnya mengirim kapal frigate atau corvette yang khusus digunakan untuk patroli, kata Imam.

Pada 13 Oktober 2021, IOJI juga melaporkan kapal Survei Tiongkok lainnya yakni Yuan Wang 6, yang berukuran 22.686 GT, teridentifikasi masuk wilayah ZEE Indonesia di Laut Natuna Utara.

Kapal tersebut tidak hanya melintas namun sempat berada di Laut Natuna Utara kurang lebih selama 42 jam.

Hingga kini, Indonesia belum melayangkan protes apa pun kepada China soal insiden itu.


Malaysia

Kapal China juga dilaporkan memasuki zona eksklusif ekonomi (ZEE) Malaysia di Laut China Selatan baru-baru ini.

Malaysia menyatakan China telah melanggar hukum lokal dan internasional dengan penerobosan kapal di Sabah dan Sarawak. Namun, mereka tak menjelaskan lebih rinci penerobosan yang dimaksud.

Imbas penerobosan itu, Malaysia memanggil Duta Besar China di Kuala Lumpur untuk menyampaikan protes terhadap kehadiran dan aktivitas kapal-kapal China.

Malaysia diketahui memang kerap melontarkan protes atas kehadiran kapal Beijing di kawasan yang disengketakan, Laut China Selatan.

Juni lalu, Negeri Jiran itu melayangkan protes resminya kepada China usai 16 jet tempur melintas di kawasan ZEE Malaysia, di LCS.

Berdasarkan hukum internasional, UNCLOS, wilayah Malaysia seharusnya mencakup 200 mil pesisir terluar, termasuk di LCS yang mencakup kawasan Spratly. Namun, China menegaskan wilayah itu masuk dalam kedaulatannya berdasarkan klaim historis.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER