Pengadilan Tribunal: China Lakukan Genosida terhadap Muslim Uighur

CNN Indonesia
Jumat, 10 Des 2021 09:32 WIB
Pengadilan Tribunal independen menyatakan bahwa China melakukan kejahatan genosida terhadap muslim etnis Uighur dan minoritas lain di  Xinjiang.
Kamp pendidikan vokasi Uighur. (ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie)

Sebelumnya, ada seorang pria asal China yang mempublikasikan video yang diduga menunjukkan letak kamp penyiksaan etnis Uighur di Xinjiang. Video itu direkam oleh seorang pria asal China bernama Guangguan, yang dikabarkan pergi ke Xinjiang setelah membaca sejumlah artikel portal berita BuzzFeed News. Dalam portal berita itu, ada sebuah artikel yang memperkirakan sederet lokasi tempat kamp penahanan Uighur.

"Saya mengunjungi Xinjiang sekali pada 2019 dengan sepeda, tetapi tujuan kunjungan saya kali ini sangat berbeda. Saya membaca cerita di BuzzFeed News, di mana reporter mengidentifikasi banyak lokasi pusat penahanan di Xinjiang lewat perbandingan silang gambar satelit," kata Guanguan.

"Akibat regulasi pemerintah China, sangat sulit bagi jurnalis luar negeri untuk mendapatkan akses ke Xinjiang untuk melakukan wawancara. Saya berpikir, sementara jurnalis luar negeri tak bisa pergi ke Xinjiang, saya masih bisa pergi ke sana," tambah Guanguan, dikutip Deutsche Welle.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, kesaksian mantan detektif China terkait penyiksaan di Uighur juga muncul di media. Sang mantan detektif ini menggunakan nama samaran Jiang.

Ia menyebut para warga Uighur dipaksa keluar dari rumah mereka oleh polisi. Setelah menculik masyarakat etnis itu, para polisi menggunakan kekerasan dan pelecehan seksual untuk mendapatkan 'pengakuan.'

Xinjiang merupakan daerah otonomi di barat laut China yang menjadi rumah mayoritas kaum Muslim Uighur, etnis minoritas yang diduga menjadi target pelanggaran HAM sistematis Negeri Tirai Bambu.

Beberapa laporan organisasi HAM internasional menuduh China menahan setidaknya satu juta etnis Uighur dalam penampungan bak kamp konsentrasi. Namun, pemerintah China membantah tuduhan itu dan menilai etnis Uighur merupakan ancaman terorisme dan separatis.

Pemerintah China mengklaim ada organisasi Pergerakan Islam Turkistan Timur (ETIM) yang merekrut etnis Uighur. Mereka juga menuduh kaum Uighur kembali ke China untuk berjihad.

Meski demikian, banyak pengamat yang mempertanyakan keaslian keberadaan ETIM.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER