Kanada menjadi negara berikutnya yang memutuskan boikot diplomatik menyusul AS dan Australia.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan pihaknya turut menyoroti kasus pelanggaran HAM.
"Kami mengumumkan hari ini bahwa kami tidak akan mengirim perwakilan diplomatik ke Olimpiade dan Paralimpiade Beijing musim dingin ini." lanjut Trudeau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan itu membuat Kanada tak mengirimkan perwakilan ke olimpiade yang berlangsung tahun depan tersebut.
Namun demikian, Trudeau memastikan atlet Kanada akan tetap berlaga di ajang olahraga itu.
Inggris juga menyusul memutuskan akan melakukan boikot diplomatik.
"Akan ada boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin di Beijing, diperkirakan tak ada pejabat dan menteri yang hadir," ujar Perdana Menteri Inggris, Borris Johson, seperti dikutip Reuters, Rabu (8/12).
Johnson mengaku biasanya ia tak mendukung tindakan boikot. Namun, kali ini PM Inggris itu melakukan secara diplomatik. Alasannya tak beda dengan tiga negara lain: pelanggaran HAM yang dilakukan China.
"Saya rasa boikot olahraga tak masuk akal dan itu tetap menjadi kebijakan pemerintah."
Meski demikian, para atlet dari Inggris disebut akan tetap hadir dalam pagelaran olahraga itu.
Selandia Baru belum memutuskan melakukan boikot secara diplomatik, namun pemerintah menilai tindakan itu perlu.
"Sesuatu yang perlu kita lakukan sebagai sebuah bangsa," kata Menteri Perdagangan Selandia Baru, Damien O'Connor.
Jika mereka memutuskan memboikot, Selandia Baru menjadi negara kelima yang melakukan hal tersebut, mengikuti langkah AS Cs.
AS, di mata O'Connor adalah negara yang "kuat dan independen" dalam urusan hak asasi manusia.