Sekitar 300 Bayi Cheetah Diperjualbelikan Tiap Tahun lewat Somaliland

CNN Indonesia
Senin, 13 Des 2021 00:55 WIB
Ilustrasi. Cheetah Conservation Fund (CCF) menyebut bahwa diperkirakan sekitar 300 bayi cheetah dijual setiap tahunnya melalui Somaliland. (REUTERS/STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdagangan bayi cheetah adalah nyata. Cheetah Conservation Fund (CCF) menyebut bahwa diperkirakan sekitar 300 bayi cheetah diperjualbelikan setiap tahunnya melalui Somaliland.

Bayi-bayi cheetah ini dibawa untuk kemudian dijual ke pasar Timur Tengah. Mereka dijual kepada pembeli kaya raya yang gemar memelihara hewan eksotis.

Mengutip Reuters, bayi-bayi Cheetah ini dikirim dari Afrika ke Yaman, kemudian disebar ke sejumlah negara di Timur Tengah. Bayi cheetah masing-masing umumnya dijual dengan harga US$15 ribu atau sekitar Rp215,3 juta di pasar gelap.

Namun, untuk akhirnya bisa sampai ke tangan para kaya raya, bayi-bayi ini harus bertahan hidup dalam perjalanan panjang. Tak sedikit dari mereka yang kekurangan gizi, dikurung di kandang-kandang kecil, terkadang dengan kaki yang diikat.

Perdagangan bayi cheetah memang tak sepopuler perdagangan gading gajah atau cula badak. Namun, perdagangan ini diklaim tak kalah dahsyat dengan lainnya.

s semi-autonomous Somaliland region, November 12, 2021. Picture taken November 12, 2021. REUTERS/Musawi Abdallah Musawi NO RESALES. NO ARCHIVES" title="Menyelamatkan anak-anak Cheetah dari Perburuan Liar di Somalia" />Ilustrasi. Ratusan bayi cheetah diperjualbelikan setiap tahunnya lewat Somaliland. (REUTERS/STRINGER)

Cheetah sendiri merupakan salah satu jenis kucing asal Afrika yang terancam punah. Jumlah kian menurun karena berbagai faktor.

Memerangi perdagangan ini jadi perkara yang sulit karena terjadi di sekitar Somaliland, sebuah kesatuan wilayah yang memproklamirkan diri tanpa pengakuan internasional dan menjadi salah satu wilayah termiskin di dunia.

Menteri Dalam Negeri Somaliland, Mohamed Kahin Ahmed mengatakan bahwa unit penjaga pantai kecil Somalia telah berusaha untuk memerangi perdagangan cheetah. Namun, sayangnya mereka juga harus memerangi perdagangan senjata dan manusia.

Simbol Kekayaan Masyarakat Teluk

Satu abad yang lalu, ada sekitar 100 ribu cheetah di dunia. Saat ini, kerusakan alam serta perdagangan ilegal membuat hanya ada 7 ribu ekor cheetah yang bertahan.

Penelitian menunjukkan, lebih dari 3.600 cheetah hidup diperjualbelikan secara ilegal selama rentang 2009 hingga 2019.

Cheetah dihargai sebagai hewan peliharaan dan teman berburu sejak Kekaisaran Romawi.

Di zaman kiwari, cheetah sangat populer di tengah masyarakat negara-negara Teluk. Bak mobil mewah dan uang berlimpah, cheetah menjadi simbol kekayaan masyarakat di sana.

(asr)


KOMENTAR

TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK