Sejauh ini, Malaysia mencatat dua kasus Covid-19 varian Omicron.
Kasus pertama ditemukan pada 3 Desember lalu. Kasus itu ditemukan pada pelajar asing berusia 19 tahun saat sedang menjalani karantina usai mengunjungi Afrika Selatan.
Dia sempat transit di Singapura. Setibanya di Malaysia, pelajar itu dinyatakan positif Covid-19. Ia disebut tak mengalami gejala dan sudah vaksinasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus kedua terdeteksi pada 16 Desember. Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin, mengatakan Omicron menginfeksi anak berusia 8 tahun yang punya riwayat bepergian ke Nigeria bersama keluarga. Mereka sempat transit di Qatar.
Ia juga sedang memverifikasi 18 kasus yang diduga varian Omicron. Hasil itu diharapkan bisa diverifikasi pada Jumat (17/12).
Singapura menjadi negara Asia Tenggara pertama yang mengumumkan temuan Covid-19 varian Omicron pada Kamis (2/12).
Kementerian Kesehatan Singapura (MoH) mendeteksi dua kasus varian Omicron dari pasien yang baru tiba dari Johannesburg. Mereka kemudian langsung diisolasi.
Pada 9 Desember, MoH melaporkan satu lagi kasus varian Omicron. Kali ini, kasus itu menimpa perempuan lokal berusia 24 tahun yang bekerja di bandara.
Kemudian pada 16 Desember, MoH mendeteksi satu kasus Omicron pada pekerja di bandara Changi.
Sejauh ini, menurut MoH, sudah ada 24 kasus Omicron yang dikonfirmasi terdeteksi di Singapura. Sebanyak 21 di kasus impor dan tiga kasus lokal.
(isa/has)