Paus Fransiskus (85) menyerukan menghentikan kekerasan terhadap perempuan lewat pesan tahun baru yang dia sampaikan dalam misa di Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Sabtu (1/1).
Pria yang memasuki tahun kesembilan sebagai paus itu mengatakan kekerasan terhadap perempuan adalah sebuah penghinaan terhadap Tuhan.
"Gereja adalah ibu, Gereja adalah perempuan. Dan, karena ibu memberikan kehidupan serta perempuan 'menjaga' dunia, mari kita semua melakukan upaya yang lebih besar untuk mendukung ibu dan melindungi perempuan," katanya seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betapa banyak kekerasan yang ditujukan terhadap perempuan! Cukup! Menyakiti seorang perempuan berarti menghina Tuhan," katanya.
Sebagai informasi, setidaknya dalam dua tahun terakhir, Paus telah beberapa kali bersuara menentang kekerasan dalam rumah tangga, terutama yang meningkat di banyak negara sejak lockdown karena pandemi Covid-19.
Salah satunya, mengutip dari Reuters, dalam program televisi di Italia bulan lalu di mana Paus menyinggung seorang perempuan yang telah dipukuli oleh mantan suaminya.
Selain menyerukan penghentian kekerasan pada perempuan, dalam pesan tahun barunya itu Paus pun berharap negara-negara di dunia mengalihkan uang yang dihabiskan untuk persenjataan guna diinvestasikan dalam pendidikan. Ia juga mencela meningkatnya biaya militer dengan mengorbankan layanan sosial.
"Marilah pulang dan berpikir untuk perdamaian, perdamaian, perdamaian. Kita membutuhkan perdamaian," kata Paus.
(afp/reuters/kid)