Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman, memastikan bahwa kondisi warga negara Indonesia (WNI) di sana aman walau sedang terjadi kerusuhan besar-besaran akibat protes kenaikan harga LPG.
"Alhamdulillah semua WNI kita dalam kondisi aman. Kami selalu berkoordinasi dan siap melayani semua WNI di Kazakhstan dan Tajikistan," ujar Fadjroel kepada CNNIndonesia.com, Rabu (5/1) malam.
Fadjroel melontarkan pernyataan ini ketika situasi di Kazakhstan kian panas. Demonstrasi yang berujung ricuh di Kazakhstan dilaporkan telah menewaskan setidaknya delapan personel keamanan dan melukai 317 orang lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang sumber bahkan mengatakan kepada Reuters bahwa para pengunjuk rasa sudah menguasai bandara di Almaty, kota terbesar di Kazakhstan.
Karena situasi kacau, pemerintah sampai-sampai mendeklarasikan status darurat nasional.
Kerusuhan besar-besaran ini juga menyebabkan kabinet pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Askar Mamin mengundurkan diri massal pada Rabu siang.
Demonstrasi sebenarnya sudah dimulai sejak pekan lalu di Provinsi Mangistau dan daerah lain di barat Kazakhstan. Pengunjuk rasa memprotes kenaikan harga LPG, yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan di kawasan barat negara itu.
Pemerintah sebenarnya sudah mengumumkan penurunan harga LPG pada pekan ini. Namun, tuntutan rakyat terlanjur meluas.
Mereka menolak andil mantan pemimpin Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev, yang dinilai masih memegang pengaruh di pemerintahan.
Aksi pun sudah menjalar ke berbagai daerah lain di Kazakhstan. Demo kian rusuh ketika para pengunjuk rasa menyerbu dan membakar gedung-gedung pemerintah.
Aparat lantas berupaya menertibkan massa dengan menembakkan gas air mata dan melemparkan granat kejut ke arah demonstran.
(isa/has)