Duta Besar RI untuk Selandia Baru mencakup Kerajaan Tonga, Samoa, Kepulauan Cook dan Nieu, Fientje Suebe, melaporkan ada tiga korban yang meninggal usai tsunami menghantam Tonga. Ia juga mengaku masih belum bisa komunikasi dengan warga negara Indonesia (WNI) di kepulauan itu.
Menurut Fientje, merujuk informasi dari Kementerian Luar Negeri Selandia Baru, ada tiga korban jiwa yang meninggal akibat bencana itu.
"(Korban jiwa) satu orang warga negara Inggris, dan dua orang warga negara Tonga. Hingga saat ini belum ada informasi resmi jumlah orang yang dikabarkan hilang," ucap dia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, hingga kini pihaknya masih belum bisa menjalin komunikasi dengan warga Indonesia yang tinggal di Tonga. Perwakilan Asing yang berada di New Zealand dan terakreditasi untuk Tonga, lanjut Fientje, juga mengalami kesulitan yang sama, yakni tak bisa menghubungi warga negaranya yang berada di Tonga.
"Sampai saat (ini) KBRI belum bisa berkomunikasi dengan WNI di Tonga," kata Fientje.
Meski demikian, Kementerian Luar Negeri Indonesia, memastikan tak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam bencana itu.
Pada Sabtu (16/1) lalu, Tonga dihantam tsunami usai gunung api bawah laut erupsi.
Ombak menyerbu jalan-jalan pesisir dan gedung-gedung. Penduduk kemudian berbondong-bondong untuk menyelamatkan diri menuju tempat yang lebih aman.
Sementara itu, Raja Tupou VI dievakuasi dari Istana Kerajaan menuju sebuah vila di Mata Ki Eua.