Politikus Mengkritik Pemerintah Malaysia soal Kasus Rohana

CNN Indonesia
Kamis, 20 Jan 2022 18:45 WIB
Rohana Abdullah (kiri) bersama ibu angkat di Malaysia. (Arsip Harian Metro Malaysia via instagram @ismailsabri60)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Segambut, Hannah Yeoh, mengkritik pemerintah Malaysia dalam hal ini Menteri dalam Negeri soal kasus Rohana Abdullah.

Sebelumnya, Mendagri Malaysia tengah mengupayakan status kewarganegaraan anak tenaga kerja Indonesia (TKI), Rohana, yang dirawat warga Negeri Jiran.

Hannah menilai ini waktu yang krusial bagi Malaysia membantu anak-anak yang tumbuh tanpa kewarganegaraan. Politikus Malaysia itu juga mendesak agar pemerintah meninjau kembali kebijakan soal kewarganegaraan Malaysia.

"Ada banyak sekali kasus yang sama. Di semua pengajuan orang tak punya kewarganegaraan atau negara, setiap anak-anak tak bersalah," kata Hannah di Facebook yang dikutip Malay Mail, awal pekan lalu.

Ia kemudian melanjutkan, "Menteri dalam Negeri perlu meninjau seluruh kebijakan Undang-undangnya dan tak melihat kasus per kasus karena setiap bulan berarti bagi anak-anak ini pendidikan, perawatan kesehatan, dan keselamatan."

Anak-anak tanpa kewarganegaraan di Malaysia kehilangan hak-hak dan keberuntungan, seperti akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan.

Proses pengajuan kewarganegaraan di Malaysia disebut memakan waktu bertahun-tahun atau untuk sekadar mendapat respons dari pihak berwenang.

Menteri dalam Negeri Malaysia, Hamzah Zainudin, mengaku akan melakukan investigasi sebelum menentukan status kewarganegaraan. Ia tengah mencari dokumen untuk mempercepat proses kewarganegaraan Rohana.

"Ada dokumen yang diperlukan dalam memberikan seseorang kewarganegaraan. Ada banyak (kasus) seperti ini di Sabah dan Sarawak serta di seluruh negeri. Ini (kasus) melibatkan jumlah yang relatif besar," kata Zainudin seperti dikutip The Star Senin (17/1).

Zainudin menyadari ayah Rohana merupakan warga Malaysia. Jika ada dokumen yang bisa menguatkan hal tersebut akan memudahkan Malaysia memberikan status kewarganegaraan.

Mendagri Malaysia itu juga mempertimbangkan isu itu sebagai salah satu agenda di lembaga yang dipimpin untuk mengurangi masalah serupa.

Pernyataan Zainuddin, merespons Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, yang mengaku akan segera memberikan kewarganegaraan kepada Rohana.

Menurut laporan, Rohana ditinggalkan sang ibu saat usianya masih dua bulan. Ibunya merupakan warga negara Indonesia dan bekerja sebagai tukang bersih-bersih di sebuah Taman Kana-kanak (TK).

Ia kemudian dibesarkan selama hampir 20 tahun oleh seorang perempuan Malaysia yang menjadi guru di taman kanak-kanak, Chee Hoi Lan. Sekolah itu diketahui menjadi tempat kerja ibu Rohana.

Rohana juga terpaksa putus sekolah karena tak punya dokumen identitas. Ia juga didiagnosis mengalami gangguan kecemasan akibat masalah yang dihadapi.



(isa/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK