Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, siap membantu dan mencarikan solusi terkait status kewarganegaraan anak tenaga kerja Indonesia yang dirawat warga Negeri Jiran, Rohana Abdullah.
"Kalau Malaysia untuk memberikan kewarganegaraan kepada Rohana perlu dokumen dari Indonesia karena ibunya konon orang Indonesia, maka akan kami bantu," ujar Hermono saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (20/1).
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL WN India Serukan Genosida Muslim sampai Media Asing Soroti Nusantara |
Ia kemudian melanjutkan, "Namun, kami belum tahu apa perlu dokumen dari KBRI atau tidak, dan kalau perlu dokumen apa saja?"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Menteri dalam Negeri Malaysia, Hamzah Zainudin, mengaku akan melakukan investigasi Sebelum menentukan status kewarganegaraan. Ia tengah mencari dokumen untuk mempercepat proses kewarganegaraan Rohana.
"Ada dokumen yang diperlukan dalam memberikan seseorang kewarganegaraan. Ada banyak (kasus) seperti ini di Sabah dan Sarawak serta di seluruh negeri. Ini (kasus) melibatkan jumlah yang relatif besar," kata Zainudin seperti dikutip The Star.
Zainudin menyadari ayah Rohana merupakan warga Malaysia. Jika ada dokumen yang bisa menguatkan hal tersebut akan memudahkan Malaysia memberikan status kewarganegaraan.
Kesedian untuk membantu pihak Malaysia juga sudah disampaikan Hermono dalam komentar di unggahan Zainuddin pekan lalu.
"Datuk Seri, sekiranya benar ibu dari adik Rohana adalah warga Indonesia, Kedutaan akan mencarikan solusi agar dia memiliki identitas (citizenship) demi masa depannya," kata Hermono.
Pernyataan Zainuddin, merespons Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, yang mengaku akan segera memberikan kewarganegaraan kepada Rohana.
Menurut laporan, Rohana ditinggal sang ibu saat usianya masih dua bulan. Ibunya disebut merupakan warga negara Indonesia dan bekerja sebagai tukang bersih-bersih di sebuah Taman Kanak-kanak (TK).
Ia kemudian dibesarkan selama hampir 20 tahun oleh seorang perempuan Malaysia yang menjadi guru di taman kanak-kanak, Chee Hoi Lan. Sekolah itu diketahui menjadi tempat kerja ibu Rohana.
Lihat Juga : |
Rohana menganut agama Islam, sementara orang tua pengasuhnya beragama Kristen. Namun, perbedaan itu tak menjadi penghalang.
Hal yang menjadi penghalang bagi Rohana karena tak punya identitas dan menjadi penyebab ia putus sekolah. Perempuan 22 tahun itu juga didiagnosa mengalami gangguan kecemasan akibat masalah yang dihadapi.