Ibu Kandung Rohana Ungkap Alasan Tinggalkan Sang Putri di Malaysia
Ibu kandung Rohana Abdullah, Salimah Osman, mengungkapkan alasan ia meninggalkan anaknya di Malaysia dari masih bayi hingga kini berusia 22 tahun.
Ibu itu bercerita bahwa ia tak punya pilihan lain karena izin tinggalnya di Malaysia sudah jatuh tempo. Selama di Malaysia, ia bekerja sebagai tenaga kebersihan di taman kanak-kanak. Di TK itu, ada guru keturunan Tionghoa bernama Chee Hoi Lan.
"Saya tak ada pilihan lain. Ketika itu, guru (Chee) mengatakan dia sanggup menjaga Rohana karena saya tak punya siapapun di sini," kata Salimah kepada Harian Metro pekan lalu.
Salimah mengetahui bahwa Chee beragama Kristen. Sementara itu, Salimah dan Rohana memeluk agama Islam. Ia pun menyampaikan pesan sebelum menitipkan Rohana ke Chee.
"Walaupun berat hati [meninggalkanRohana], saya terpaksa. Pesan saya, [Rohana] jangan pindah agama. Itu saja,"tuturnya.
Setelah pulang ke Indonesia, Salimah sempat kembali ke Malaysia untuk menengok anaknya belakangan ini. Ia merasa lega Rohana dirawat dengan baik.
"Alhamdulillah dia sudah besar dan masih memeluk Islam. Terima kasih, Laoshi [Chee], karena sudah menjaga anak saya dengan baik," ucap Salimah.
Salimah mengaku sangat ingin menengok Rohana selama ini, tapi tak punya cukup uang.
"Ibu mana yang tidak sayang anak? Namun, mau bagaimana lagi? Saya ingin bawa dia ke Indonesia, tak boleh. Saya utang budi kepada rakyat dan kerajaan Malaysia yang membantu anak saya di sini," kata dia.
Sementara itu, Rohana sendiri mengaku tetap menyayangi kedua ibunya. Dia juga ingin membalas jasa mereka yang sudah melimpahkan kasih sayang kepadanya.
"Saya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mendoakan saya, Laoshi dan ibu. Saya berdoa semoga kebaikan melimpah kepada semua pihak," kata Rohana.
Terpisah, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, mengatakan bahwa Rohana sudah memilih untuk menjadi warga Negeri Jiran. Untuk memenuhi persyaratan administrasi terkait status kewarganegaraan, ia mengaku siap membantu.
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob berjanji akan memberikan status kewarganegaraan kepada Rohana. Kementerian Dalam Negeri pun tengah menyelidiki dokumen untuk mempercepat status itu.
Masalah identitas ini memang menjadi penghalang bagi Rohana. Ia sampai-sampai harus putus sekolah karena tak punya identitas jelas. Perempuan 22 tahun itu juga didiagnosis mengalami gangguan kecemasan akibat masalah yang dihadapi.