Warga AS Frustrasi Pakai Masker, Biden Bimbang Cabut Aturan Covid

CNN Indonesia
Kamis, 10 Feb 2022 10:02 WIB
Presiden Biden terus mendapat tekanan kala sebagian negara bagian mencabut aturan wajib masker kala pemerintah federal belum memberikan lampu hijau.
Presiden Biden terus mendapat tekanan kala sebagian negara bagian mencabut aturan wajib masker kala pemerintah federal belum memberikan lampu hijau. (Foto: AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat tengah menggodok kebijakan baru terkait protokol Covid-19 menyusul rasa frustrasi masyarakat yang terus mendesak mencabut pembatasan pandemi, seperti aturan wajib mengenakan masker.

Sejumlah besar warga AS terus mendesak pemerintah mencabut aturan wajib masker setelah beberapa negara Eropa seperti Denmark dan Prancis melakukannya. Padahal, tren infeksi Covid-19 di kedua negara itu masih tinggi, terutama akibat penyebaran varian Omicron.

Koordinator penanganan Covid-19 Federal, Jeff Zients, mengatakan beberapa pejabat sedang berkonsultasi dengan negara bagian, pemimpin lokal, dan pejabat kesehatan terkait langkah selanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sedang mengerjakan panduan itu," kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Dr. Rochelle Walensky, Rabu (9/2), dikutip dari Associated Press.

"Melihat tren saat ini, kita belum sampai ke sana (melepas masker)," lanjut Walensky.

Sampai saat ini, CDC terus mengimbau masyarakat tetap mengenakan masker di tempat yang berisiko tinggi menularkan virus corona.

Namun, beberapa negara bagian tetap bakal mencabut aturan penggunaan masker menyusul angka vaksinasi Covid-19 yang sudah lebih dari 50 persen populasi sehingga memungkinkan kemunculan herd immunity.

Gubernur negara bagian New York, Kathy Hochul, mengumumkan akan mengakhiri wajib memakai masker untuk sebagian besar aula publik dalam ruangan. Meski demikian, aturan ini akan tetap berlaku di sekolah.

"Melihat kasus menurun, rawat inap menurun, maka dari itu kami nyaman untuk mencabut ini (wajib masker), yang berlaku besok (Kamis)," tutur Hochul pada Rabu (9/2).

Langkah yang sama juga dilakukan negara bagian Illinois. Awal pekan ini, New Jersey, Connecticut, dan Delaware menuturkan berencana bergabung dengan beberapa negara bagian lain yang mencabut aturan wajib menggunakan masker.

Massachusetts juga berencana mengikuti langkah ini pada akhir Februari.

Selama ini, Presiden Joe Biden bertekad akan menerapkan kebijakan protokol Covid-19 sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan terkait pandemi.

Biden memaparkan pemerintahannya masih menunggu panduan baru dari pejabat kesehatan federal soal rencana ke depan menanggapi situasi pandemi. Saat ini CDC masih merekomendasikan warga AS untuk menggunakan masker di dalam ruangan.

"pemerintah mengikuti saran dari pakar medis yang mengandalkan bukti ilmiah," kata juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki. 

"(Panduan) itu tak dibuat dengan kecepatan politik, itu dibuat dengan kecepatan data," katanya lagi.

Meski demikian, Gedung Putih tak memberikan jadwal untuk meninjau panduan ini, atau memberi isyarat kapan dan aturan baru seperti apa yang akan diterapkan.

Sejumlah pihak pun menganggap pemerintahan Biden tak memiliki rencana yang jelas dan tegas soal perkembangan pandemi.

"Yang tragis adalah ini adalah gubernur yang mungkin telah mengikuti panduan Gedung Putih," kata komisioner kesehatan Baltimore, Dr. Leana Wen.

"Mereka menginginkan masukan dari CDC dan memintanya, tetapi tanpa jadwal yang jelas, di satu titik mereka memutuskan mereka tak bisa menunggu lagi. Ini bukan salah mereka, tetapi CDC, dan lebih jauh lagi, Presiden Biden," lanjut Wen.

Saat ini, infeksi Covid-19 harian AS masih terbilang tinggi. Lebih dari 2 ribu pasien Covid-19 di Negeri Paman Sam meninggal dunia setiap harinya.

Mengutip data The New York Times, AS juga mencatat penambahan kasus harian sebanyak 194.492 per Selasa (8/2).



(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER