5 Negara yang Mulai Berdamai dengan Covid-19

CNN Indonesia
Kamis, 10 Feb 2022 12:08 WIB
Sejumlah negara mulai melonggarkan bahkan mencabut seluruh pembatasan yang selama pandemi Covid-19 diberlakukan dan mulai hidup berdamai dengan virus tersebut.
Itali juga ikut mencabut aturan wajib masker. (Foto: AP/Matt Dunham)

3. Prancis

Prancis juga mencabut aturan wajib menggunakan masker di luar ruangan pada awal Februari lalu. Selain mencabut aturan wajib masker, Prancis juga tak lagi menerapkan batasan kapasitas pengunjung aula konser, pertandingan olahraga, dan acara lain.

Pemerintah juga tak lagi mewajibkan karyawan untuk bekerja dari rumah.

Meski demikian, negara itu mewajibkan warganya memiliki untuk kartu vaksin agar bisa mengakses seluruh layanan negara itu, mulai dari bar, restoran, dan transportasi publik jarak jauh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kartu ini bisa didapatkan jika masyarakat melakukan vaksinasi Covid-19.

Pelonggaran pembatasan Covid-19 ini berlangsung kala tren infeksi virus corona Prancis terbilang tinggi bahkan sempat mencatat rekor sejak awal pandemi.

Per Rabu (9/2), Prancis masih mencatat 234 ribu kasus Covid-19.

4. Italia

Italia juga ikut mencabut aturan wajib masker. Warga di Italia kini hanya diharuskan menggunakan masker saat berada di dalam ruangan ataupun di kerumunan.

Aturan ini berlaku mulai 11 Februari hingga 31 Maret mendatang.

Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza, dan Menteri Olahraga Italia, Valentina Vezzali, juga mengatakan pemerintah akan menambah jumlah pengunjung di stadion olahraga mulai 1 Maret, dikutip dari Reuters.

Dua menteri ini mengungkapkan, mereka berencana meningkatkan kapasitas pengunjung stadion luar ruangan mencapai 75 persen, dan 65 persen untuk stadion dalam ruangan.

5. Korea Selatan

Korea Selatan memutuskan menghentikan program tes dan tracing infeksi virus corona besar-besaran yang biasa mereka lakukan.

Sebelumnya, Korsel dipuji karena terus melakukan tes dan tracing kasus Covid-19 ketat saat demi mencegah penularan meluas.

Namun, kebijakan ini dinilai tak sesuai untuk mengatasi varian Omicron yang semakin merebak di negara itu.

Pejabat Senior Kesehatan Korsel, Sohn Young-rae, mengatakan strategi tersebut kini sulit dilakukan karena keterbatasan sumber daya.

"Dan menghabiskan ongkos sosial dan ekonomi yang terlalu tinggi," kata Sohn, sebagaimana dikutip AFP, Rabu (9/2).

Selain itu, Korsel bakal berfokus memberikan perawatan bagi kelompok rentan dan lansia. Korsel juga akan memprioritaskan tes Covid-9 untuk orang 60 tahun ke atas.

(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER