Pyongyang khawatir tontonan Olimpiade bisa menarik perhatian warga Korut di China. Selain itu, pemerintah juga cemas warganya berhubungan dengan musuh negara seperti Korea Selatan.
"Dan ini dapat menyebabkan mereka mengkhianati tanah air mereka selama Olimpiade Musim Dingin," tutur dia lagi.
Lihat Juga : |
Selama pandemi Covid-19 banyak pabrik di China yang tutup. Pengiriman barang perdagangan ke Korea Utara juga ditangguhkan sejak Januari 2022, saat Pyongyang memutuskan menutup ketat perbatasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbasnya, banyak pekerja Korut di China tak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara itu, olimpiade bak angin segar bagi perekonomian mereka yang ambruk.
"Ideologi mereka dapat dengan mudah tergoyah. Motivasi hidup mereka bisa saja dibeli kekuatan musuh seperti Korea Selatan, sehingga pihak berwenang Korut terus memantau pergerakan mereka," ucap dia lagi.
Korea Utara dan China diketahui telah membuat kesepakatan untuk pengadaan barang yang dikirim ke Pyongyang atau menyediakan tenaga kerja ke China untuk bekerja di pabrik.
Menurut laporan perdagangan dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, diperkirakan ada 20 ribu hingga 80 ribu orang Korut yang bekerja di China pada 2021.
Pengiriman tenaga kerja Korut semestinya dihentikan saat PBB membekukan penerbitan visa kerja sebagai sanksi atas nuklir Pyongyang.
Mereka juga seharusnya memulangkan warganya yang bekerja di luar negeri pada akhir 2019. Namun, Korut kadang mengirim pekerja ke China dan Rusia dengan visa pelajar atau pengunjung jangka pandemi demi menghindari sanksi.
(isa/bac)