Sederet kabar meramaikan berita internasional akhir pekan, mulai dari cara berbeda Arab Saudi "merayakan" Hari Valentine hingga Amerika Serikat menarik pasukan dari Ukraina di tengah ancaman Rusia.
CNNIndonesia.com merangkum berita-berita yang menjadi sorotan tersebut dalam kilas internasional.
Toko-toko di Arab Saudi ramai-ramai memajang pakaian dalam perempuan (lingerie) berwarna merah di etalase menjelang Hari Valentine yang jatuh pada Senin (14/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tak ada satu pun kata "Valentine" dipajang, toko-toko memang ramai menjelang hari kasih sayang tersebut. Menurut sejumlah penjual baju di toko, banyak orang mencari lingerie menjelang Valentine.
"Manajemen meminta kami mendekorasi pajangan jendela dengan lingerie merah, tetapi tanpa pengabdian Hari Valentine di mana pun," kata seorang penjual di salah satu mal di Riyadh kepada AFP.
Secara tradisi, Arab Saudi memang tidak merayakan Hari Valentine. Namun, belakangan banyak masyarakat yang mulai merayakannya.
"Kami memberikan potongan harga pada waktu ini, tapi kami tidak menyebutkan sebagai promo Hari Valentine," ujar si penjual.
Menjelang akhir pekan, Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminahan, juga memperingatkan dunia bahwa pandemi Covid-19 belum selesai dan varian-varian baru masih berpotensi muncul.
"Kita melihat virus ini berkembang, bermutasi. Jadi kita tahu akan ada lebih banyak varian, lebih banyak varian yang dikhawatirkan, dan kita tidak berada di akhir pandemi," kata Swaminathan, sebagaimana dilansir Reuters.
Swaminathan melontarkan pernyataan ini ketika banyak negara di dunia mulai melonggarkan aturan, bahkan Swedia mendeklarasikan pandemi telah berakhir.
Aturan ini dilonggarkan ketika virus corona varian Omicron mendominasi kasus Covid-19 di banyak negara. Omicron memang disebut-sebut lebih cepat menular, tapi gejalanya relatif lebih ringan dari varian lainnya.
Amerika Serikat (AS) menarik hampir semua tentaranya yang tersisa dari Ukraina di tengah kemungkinan invasi Rusia ke negara Eropa timur itu.
"[Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin] memerintahkan reposisi sementara 160 anggota Garda Nasional Florida yang berada di negara itu," kata juru bicara Pentagon, John Kirby, dalam pernyataan yang dikutip AFP, Sabtu (12/2).
Kirby mengatakan, pasukan tersebut bakal ditempatkan di wilayah lain Eropa. Sejak 2015, pasukan cadangan dari Garda Nasional AS telah melatih tentara Ukraina bersama pasukan dari negara-negara NATO lainnya, terutama Kanada dan Jerman.
"Reposisi ini tidak menandakan perubahan dalam tekad kami untuk mendukung Angkatan Bersenjata Ukraina, tetapi akan memberikan fleksibilitas dalam memastikan sekutu dan mencegah agresi," kata Kirby.