Tanda-tanda Rusia Diyakini Kian Dekat Serang Ukraina

CNN Indonesia
Senin, 14 Feb 2022 18:13 WIB
Berikut sejumlah tanda yang diyakini AS dan sekutu bahwa Rusia dekat lagi menyerang Ukraina.
Tanda-tanda yang diyakini Rusia bakal serang Ukraina. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Konflik antara Rusia dan Ukraina di wilayah perbatasan kian memanas. Sejumlah pihak memprediksi Moskow bisa menyerang Kiev kapan saja. Berbagai cara sudah dilakukan untuk mengurangi eskalasi namun tak menuai hasil.

Konflik kedua negara ini disebut-sebut semakin kritis. Perselisihan Rusia dan Ukraina mulai memanas saat Moskow mengerahkan ratusan ribu pasukan di perbatasan wilayah tersebut.

Negara Barat menuding Rusia akan melakukan invasi, namun mereka membantah dan menuding balik Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bertanggung jawab atas krisis itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina diklaim semakin dekat. Beberapa di antaranya intelijen AS sudah mengeluarkan prediksi rute yang dilalui Moskow. Inggris juga berencana menggalang dukungan dan paket bantuan militer sebagai upaya persiapan menghadapi invasi.

Menurut video yang beredar di media sosial dan foto-foto dari satelit juga menunjukkan bukti Rusia kemungkinan akan melakukan serangan.

Selain hal tersebut, berikut sederet tanda Rusia yang disebut kian dekat menyerang Ukraina menurut Forbes.

Pendekatan Diplomatik gagal

Sejak Januari pembicaraan diplomatik untuk mengurangi ketegangan Rusia dan Ukraina tak menuai hasil.

Pekan lalu, Prancis dan Rusia melakukan pertemuan di Moskow. Prancis merupakan salah satu anggota NATO.

Dalam pertemuan itu, NATO disebut bersedia menerapkan langkah pengendalian senjata rudal jarak menengah, patroli militer, latihan di dekat Ukraina dan meningkatkan transparansi dan komunikasi.

Namun hal tersebut tak memenuhi tuntutan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Tuntutan itu di antaranya, menutup pengiriman bantuan ke anggota dan non-NATO termasuk Ukraina, melarang perluasan militer NATO dan melarang kehadiran pasukan internasional di negara anggota di Eropa Timur.

Dua tuntutan tak bisa diterima NATO. Tuntutan selanjutnya adalah masalah Ukraina yang bergabung dengan NATO.

Selain itu, upaya Presiden Amerika Serikat membujuk Rusia menghindari perang juga belum menunjukkan kemajuan. Upaya itu akan berhasil jika memang Moskow betul-betul menginginkan deeskalasi.

Rusia Mengakui Kelompok Separatis di Ukraina

Rusia akan menggelar pemungutan suara untuk mengakui republik separatis Luhansk dan Donetsk yang berada di wilayah Ukraina pada pekan ini.

Hal tersebut bisa menjadi menjadi dasar hukum Moskow untuk turut campur tangan di Ukraina yang mengatasnamakan 'undangan' entitas itu.

Padahal, selama ini militer Ukraina bergerak dengan hati-hati menghadapi kelompok separatis pro-Rusia agar tak memperkeruh situasi.

Namun, agaknya itu cukup membuat frustrasi karena Moskow disebut membuat film proppaganda yang seolah-olah militer Ukraina menyerang Rusia.

Rusia Tarik Staf Kedutaan di Kiev

Rusia berulang kali membantah pihaknya akan menyerbu Ukraina. Namun, tindakan mereka tak sejalan dengan pernyataan.

Pemerintahan Putin meminta sebagian besar staf kedutaan di Kiev meninggalkan kantor tersebut.

"Takut akan kemungkinan provokasi kami memutuskan mengoptimalkan staf misi asing Rusia di Ukraina," ujar Juru Bicara Kedutaan Rusia di Kiev, Maria Zakharova.

Rusia Kerahkan Kekuatan Tempur di Ukraina

Rusia nyaris memindahkan seluruh unit mekanis militer atau yang disebut Batalyon Tactical Group (BTG) di seluruh penjuru negara untuk dikerahkan di sekitar wilayah Ukraina.

Menurut pengamat militer, Konrad Muzyka, Rusia telah mengerahkan 90-95 dari 170 BTG di dekat Ukraina.

BTG bukan satu-satunya elemen yang dikerahkan Rusia, ada juga artileri yang kuat, brigade rudal Iskander dan banyak unit pendukung lain.

Pasukan dan Peralatan Militer Dikerahkan

Rusia mengirim personel militernya ke bagian Barat Rusia atau Belarusia dalam waktu singkat melalui udara.

Padahal jika memang tak ada alasan kuat untuk menyerbu pengerahan personel itu tak perlu-perlu amat dilakukan. Apalagi jika alasan mereka hanya untuk menjaga perangkat militer.

Awal Februari gelombang penerbangan pasukan dari seluruh Rusia meningkat.

Pasukan Gabungan ke-41 yang menumpuk di Yelniya sejak Oktober juga terlihat bergerak ke arah selatan untuk bergabung dengan pasukan lain di perbatasan Lintsy dan Novozykob. Mereka bersiap dalam posisi menuju Kiev.

Selain itu, unsur tentara elit Tank Pengawal 1 yang berbasis di Moskow juga berkumpul di arena latihan Pogonvo dekat Voronezh. Tentara Gabungan ke-6 juga bergerak di dekat Kursk, yang tampaknya menuju Belgorod. WIlayah ini, hanya berjarak 56 km dari Kiev.

Pasukan Lintas Udara Mula Bergerak

Divisi elit udara militer Rusia atau VDV juga mulai bergerak.

Dalam beberapa pekan terakhir banyak helikopter tempur dikerahkan untuk mendukung latihan militer di Belarus, atau di Belgorod.

Pengerahan itu termasuk helikopter tempur Mi-28N, Ka-52, kapal perang Mi-24V Hind dan pengangkut Mi-8.

Lanjut baca di halaman berikutnya...



Bala Bantuan hingga Kekuatan Udara Rusia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER