NATO Bersiap Bentuk Kelompok Tempur Hadapi Ancaman Rusia

CNN Indonesia
Selasa, 15 Feb 2022 14:10 WIB
NATO disebut berencana membentuk empat kelompok tempur multinasional di wilayah tenggara Eropa untuk hadapi invasi Rusia ke Ukraina.
Iring-iringan pasukan AS di Polandia dan Rumania. (AP/Michael Probst)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para menteri pertahanan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) disebut berencana membentuk empat kelompok tempur multinasional di wilayah tenggara Eropa. Rencana ini dibuat kala ancaman agresi militer Rusia ke Ukraina semakin meningkat.

Pertemuan menteri sekutu pada Rabu (16/2) dan Kamis (17/2) bakal memutuskan apakah NATO setuju memerintahkan komandan militer mereka untuk membuat rencana penempatan sekitar 1.000 pasukan ke Bulgaria, Rumania, Slovakia, dan Hungaria.

Menurut beberapa diplomat, para menteri mungkin akan setuju memerintahkan pihak militer mereka untuk membuat rencana detail terkait kelompok tempur di empat negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akan ada penugasan yang mengizinkan kami melakukan eskalasi, tetapi juga melakukan de-eskalasi bila Rusia menarik pasukan militer mereka," kata diplomat NATO kepada Reuters.

Ia juga menegaskan kelompok tempur ini akan dipengaruhi tawaran bantuan kapal dan pesawat dari Inggris, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain.

Sementara itu, keputusan final dari penempatan pasukan ini akan ditentukan nanti. Meski demikian, Prancis dan Bulgaria telah menawarkan ingin memimpin kelompok tempur di Rumania dan Bulgaria.

Seorang pejabat kepresidenan Prancis mengatakan tentara negara itu akan ditempatkan di Rumania bila sudah disetujui NATO. Selain itu, rancangan dan pemasokan senjata di kelompok tempur tersebut juga masih memerlukan waktu.

"Akan ada debat di dalam Dewan Atlantik Utara (NATO) dan kami pada dasarnya memberikan tenggat (keputusan) dalam beberapa bulan," kata pejabat itu.

Jika penempatan pasukan NATO dilakukan, ini bakal menjadi perubahan postur kekuatan terbesar NATO sejak badan itu membuat kelompok tempur di Estonia, Lituania, Latvia, dan Polandia, sebagai tanggapan atas pencaplokan Crimea oleh Rusia dari Ukraina pada 2014.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, telah mengungkapkan potensi pembuatan kelompok tempur ini.

"Kami mempertimbangkan penyesuaian jangka panjang untuk postur kami, keberadaan kami di wilayah timur aliansi. Tidak ada keputusan final yang diambil akan hal itu, tetapi ada proses yang kini dijalankan di dalam NATO," ujar Stoltenberg pada 7 Februari.

Namun, penempatan ini berlawanan dengan permintaan keamanan Moskow agar NATO menarik pasukan mereka dari Eropa Timur.

Posisi Slovakia dan Hungaria yang khawatir memprovokasi Rusia juga membuat NATO perlu memikirkan kembali penempatan pasukan ini.

Namun, NATO bisa mempertimbangkan penempatan pasukan multinasional yang dipimpin Prancis di Rumania, di mana pasukan itu dapat mengatur latihan di wilayah timur Eropa.

Penempatan ini juga memberikan celah bagi pasukan NATO untuk masuk dan keluar wilayah tersebut tanpa berbentuk kehadiran resmi.

Sementara itu, Ukraina bukanlah anggota NATO dan aliansi itu tak wajib membela Kiev. Meski demikian, masalah Ukraina-Rusia ini juga menyeret NATO ke dalamnya.



(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER