Aktivitas penduduk Ukraina termasuk warga Indonesia yang menetap di negara itu dilaporkan berjalan normal meski rumor invasi Rusia berlangsung hari ini, Rabu (16/2) terus menjadi sorotan.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengatakan berdasarkan pantauan KBRI di Kiev, warga di ibu kota terlihat tetap tenang dan tak ada kepanikan.
"Warga setempat terlihat tetap tenang, tidak ada panic buying atau rush mengambil uang di bank setempat," kata Judha saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (15/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KBRI Kiev terus menjalin komunikasi dengan para WNI. Mereka saat ini dalam kondisi aman, sehat dan tetap tenang," paparnya menambahkan.
Lihat Juga : |
Judha juga memaparkan menurut pantauan KBRI Kiev, tidak ada perwakilan asing yang secara aktif mengevakuasi warganya keluar dari Ukraina.
"Kami memantau ada beberapa Perwakilan Asing di Ukraina yang menghimbau warganya yang tidak memiliki kepentingan mendesak untuk dapat kembali pulang. Namun hal tersebut masih sebatas imbauan. Hingga hari ini tidak ada Perwakilan Asing yang secara aktif mengevakuasi warganya keluar Ukraina," tutur Judha lagi.
Judha menyampaikan, saat ini ada 138 WNI yang berada di Ukraina. Angka ini turun dari jumlah sebelumnya yang mencapai 148 orang.
Penurunan angka ini disebabkan salah satunya karena sebagian WNI yang melakukan perjalanan sementara ke Ukraina telah kembali ke RI.
Selain itu, pihak KBRI Kiev mengimbau masyarakat Indonesia di Ukraina untuk tetap waspada dan memantau informasi resmi yang disampaikan otoritas setempat.
Seperti diketahui, situasi Ukraina dan Rusia diberitakan semakin memanas dalam beberapa hari terakhir. Meski demikian, Rusia menyampaikan telah menarik beberapa pasukan mereka pada Selasa (15/2).
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, beberapa unit militer di distrik wilayah Selatan dan Barat telah menyelesaikan latihan militer mereka dan mulai kembali ke pangkalan. Meski demikian, kementerian tersebut mengatakan latihan skala besar di seluruh wilayah Rusia masih dilakukan.