Polisi Selidiki Yayasan Pangeran Charles Terkait 'Sogokan' WN Saudi

CNN Indonesia
Kamis, 17 Feb 2022 00:22 WIB
Kepolisian Inggris membuka penyelidikan terhadap Yayasan Amal Pangeran Charles soal dugaan skandal Cash-for-Honour atau 'sogokan' demi acara kehormatan.
Kepolisian Inggris selidiki yayasan amal Pangeran Charles. (AFP/BEN BIRCHALL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak Kepolisian Inggris pada Rabu (16/2) membuka penyelidikan terhadap Yayasan Amal Pangeran Charles soal dugaan skandal Cash-for-Honour atau 'sogokan' demi acara kehormatan.

Penyelidikan terhadap yayasan amal terkait bayaran untuk akses acara eksklusif dengan Pangeran Charles atau Keluarga Kerajaan hingga masalah kewarganegaraan salah satu konglomerat Arab Saudi.

"Keputusan itu menindaklanjuti analisis surat pada September 2021. Ini terkait laporan media yang menduga penawaran untuk mengamankan (akses acara) kehormatan dan masalah kewarganegaraan untuk warga negara Saudi," demikian keterangan dari kepolisian Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Guardian melaporkan sogokan orang-orang tajir kepada yayasan amal Clarence House diduga diperantarai oleh sejumlah makelar.

Salah satu yang dicurigai sebagai makelar adalah William Bortrick. Melansir The Guardian, Bortrick menjadi makelar salah satu konglomerat Saudi demi mendapatkan tanda atau acara kehormatan dengan Keluarga Kerajaan.

The Sunday Times via The Guardian melaporkan, Bortrick menerima imbalan ribuan pound sterling memperantarai acara kehormatan dan surat ucapan terima kasih untuk konglomerat Saudi.

Masih dalam pemberitaan media itu, Pangeran Charles sendiri disebut-sebut bertemu Bortrick di Inggris, Skotlandia, dan Arab Saudi dalam tujuh tahun terakhir.

Bortrick menghadiri undangan yayasan Pangeran Charles di salah satu rumah keluarga Kerajaan, Dimfries House, di Ayrshire. Termasuk pula di Clarence House London, St Jame's Palace dan Buckingham Palace. Mereka juga dikabarkan bertemu di kedutaan besar Inggris di Riyadh.

Clarence House sendiri sebelumnya mengatakan tidak mengetahui praktik-praktik makelar untuk membuka akses acara kehormatan dengan imbal balik donasi ke yayasan amal Pangeran Charles itu.

Media Inggris lain, Mail on Sunday, melaporkan bahwa Charles pernah bertemu Bruno Wang. Warga negara Taiwan itu menyebut dirinya sebagai filantrop yang mendonasikan 500 ribu pound sterling untuk yayasan amal Pangeran Chales.

Media itu menyebut Wang sebagai terduga pelaku pencucian uang dan buronan dari negaranya. Meski demikian, tuduhan itu pernah dibantah Wang.



(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER