Pertemuan ASEAN Foreign Ministers' Retreat di Phnom Penh, Kamboja yang berlangsung 16-17 Februari 2022 telah menyetujui concept paper terkait penguatan kapasitas dan kelembagaan ASEAN yang diusulkan oleh Indonesia.
Terkait itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menekankan pentingnya penguatan kapasitas dan kelembagaan ASEAN untuk memastikan organisasi se-Asia Tenggara tersebut tetap lincah dan adaptif. Hal ini mengingat tantangan yang dihadapi ASEAN semakin kompleks dan beragam.
Retno menjelaskan, inti dari proposal Indonesia adalah bagaimana ASEAN dipersiapkan untuk dapat menjawab berbagai tantangan dunia yang semakin kompleks, antara lain melalui perkuatan kapasitas dan efektivitas institusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini juga diperlukan mengingat ASEAN juga sedang membahas ASEAN Vision on Post 2025," kata Retno dalam keterangan tertulisnya.
Dengan disetujuinya concept paper ini, lanjut Retno, maka High Level Task Force akan diberi mandat tambahan untuk bahas mengenai penguatan kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN.
Selain itu, concept paper kedua usulan Indonesia juga disetujui terkait penguatan kerja sama konkret di bawah kerangka ASEAN Outlook on the Indo Pacific.
Retno menerangkan, inti dari concept paper tersebut adalah bagaimana AOIP dapat diterjemahkan dalam kerja sama konkret yang sifatnya terbuka, inklusif, dan mengedepankan kerja sama.
Di tengah maraknya rivalitas dan ketegangan antarnegara, penguatan kerja sama ini sangat penting untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan. Menurut Retno, Indonesia yakin dengan kerja sama yang terbuka dan inklusif, maka akan dapat meningkatkan kesejahteraan.
"Dan kesejahteraan akan memberikan kontribusi bagi upaya menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik," kata Retno.
Selain kedua hal tersebut, isu lain yang juda disoroti Indonesia adalah terkait Myanmar. Dalam pernyataannya di pertemuan ASEAN Foreign Ministers' Retreat, Retno menekankan pentingnya special envoy untuk mendengarkan pandangan seluruh stakeholder di Myanmar.
(osc)