Rusia Relokasi Jet Pengebom hingga Armada Tank Menjauhi Ukraina

CNN Indonesia
Jumat, 18 Feb 2022 15:56 WIB
Rusia mengklaim menarik sejumlah jet pengebom dari Crimea dan armada tank kembali ke pangkalan di barat Rusia. (Foto: via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia merelokasi 10 jet tempur pengebom Sukhoi Su-24 yang selama ini ditempatkan di Crimea ke lokasi lainnya sebagai bagian dari latihan, Jumat (18/2).

Kantor berita Rusia, Interfax, melaporkan Moskow juga tengah bersiap memindahkan armada tank dan kendaraan lapis baja yang sempat dikerahkan ke dekat perbatasan Ukraina untuk kembali ke pangkalan di barat Rusia.

Dikutip Reuters, jika terkonfirmasi, ini merupakan kali kedua Rusia mengumumkan penarikan pasukan dari dekat Ukraina di tengah rumor invasi ke Ukraina yang santer terdengar.

Meski Rusia telah menyatakan tak ingin berperang dan mengajak berdiplomasi, Amerika tetap percaya Moskow tengah mempersiapkan dalih untuk menyerang Ukraina bahkan dalam hitungan hari.

AS menganggap penarikan pasukan Rusia adalah kebohongan. Alih-alih, Rusia malah menambah 7.000 pasukan ke dekat Ukraina.

Dalam rapat DK PBB pada Kamis (17/2), Menlu AS Antony Blinken merinci informasi intelijen apa saja yang telah didapat AS soal upaya Rusia mengarang alasan menyerang Ukraina.

"Saya di sini hari ini bukan untuk memulai perang, tetapi untuk mencegahnya," kata Blinken dalam pertemuan di New York.

"Setiap indikasi yang kami miliki adalah bahwa mereka (Rusia) siap pergi ke Ukraina, menyerang Ukraina," paparnya menambahkan.

Dia mengatakan Moskow kemungkinan akan mencoba membuat situasi kacau sebagai contoh pengeboban teroris yang dibuat-buat di Rusia, penemuan kuburan massal, atau serangan pesawat tak berawa yang direkayasa.

"Rusia mungkin menggambarkan peristiwa ini sebagai pembersihan etnis atau genosida, mengolok-olok konsep yang tidak kami anggap enteng," papar Blinken.

Blinken mengatakan bahwa pejabat tinggi Rusia kemungkinan akan mengadakan pertemuan mendesak sebelum melancarkan serangan yang bisa mencakup pemboman Rusia di seluruh Ukraina dan serangan siber.

Blinken mengatakan AS yakin Moskow telah memilih target yang akan didatangi tank dan pasukan Rusia, termasuk ibu kota Ukraina, Kiev.

Blinken mengakui "beberapa orang telah mempertanyakan informasi kami," mengangguk pada masalah masa lalu dengan intelijen AS menjelang Perang Irak.

Namun dia mengatakan AS akan lega jika prediksi itu terbukti salah dan Rusia berubah arah.

"Informasi yang saya sajikan di sini divalidasi oleh apa yang telah kami lihat terungkap di depan mata kami selama berbulan-bulan," kata Blinken seperti dikutip CNN.

"Ingat bahwa sementara Rusia telah berulang kali menganggap peringatan kami sebagai melodrama dan omong kosong, mereka terus mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina," paparnya menambahkan.

(rds/bac/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK