Rusia Tawarkan Warga Ukraina Ganti Paspor Jalur Cepat

CNN Indonesia
Sabtu, 19 Feb 2022 05:20 WIB
Foto ilustrasi. Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan paspor ke petugas di Moskow. (AFP/ALEXEI DRUZHININ)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia disebut mempercepat prosedur pembuatan paspor kewarganegaraan bagi warga Ukraina yang ingin menjadi bagian Negeri Beruang Merah. Langkah ini dipandang sebagai upaya Moskow mempengaruhi wilayah itu.

Salah satu warga Ukraina yang mendapat pelayanan cepat itu adalah Ivan Malyuta. Ia dan keluarganya tinggal di Donetsk, wilayah yang dikuasai kelompok separatis dan disokong Rusia.

"Saya ingin menjadi warga negara Federasi Rusia. Kita sedang bergerak ke arah sana, kan?" kata Malyuta di kantor imigrasi dikutip Associated Press, Kamis (17/2).

Ia mengatakan, istri dan tiga anaknya juga akan segera mendapat paspor Rusia.

Malyuta dan keluarganya akan bergabung dengan 720 ribu penduduk dari Ukraina Timur yang sudah menerima kewarganegaraan dan paspor Rusia.

Pada April 2019, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menandatangani dekrit yang menyederhanakan prosedur memperoleh kewarganegaraan Rusia bagi penduduk Donetsk dan Luhansk.

Sejak itu, lebih dari 720 ribu atau 18 persen penduduk daerah tersebut telah menerima paspor Rusia.

Seorang pejabat layanan migrasi di Donetsk, Olga Matvienko, mengatakan jumlah orang yang mengajukan paspor Rusia meningkat beberapa pekan terakhir saat ketegangan di sekitar Ukraina melonjak.

Prosedur pembuatan paspor itu, katanya, sudah "sangat disederhanakan," dan hanya memakan waktu satu hingga tiga bulan.

Namun, mereka juga tetap harus melewati birokrasi tambahan meski disebut sudah sangat mudah.

Penduduk yang mendaftar paspor kewarganegaraan Rusia mengaku merasa aman tinggal di negara itu saat konflik bergejolak seperti sekarang.

"Kerabat (di Rusia) memberi tahu kami bahwa Putin tidak akan meninggalkan kami dan semuanya akan baik-baik saja," kata Nelya Dzyuba (62).

Selain, menawarkan paspor jalur cepat, Rusia menawarkan fasilitas kesehatan gratis, vaksin Covid-19 atau preferensi perdagangan untuk produsen lokal kepada penduduk Donetsk dan Luhansk.

Donetsk dan Luhansk merupakan wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak. Mereka mendeklarasikan diri sebagai bagian anggota partai penguasa Kremlin.

Rusia disebut memberikan dukungan kepada kelompok separatis di Ukraina Timur itu. Hal ini sebagai tanggapan pemberontakan rakyat Kiev yang menggulingkan presiden 'boneka' Moskow.

Namun Moksow membantah mengerahkan pasukan atau senjata ke wilayah yang dikuasai pemberontak.

Sementara itu, Ukraina menuduh tindakan Rusia memberi paspor kepada penduduk di wilayah pemberontak, melanggar kesepakatan Minsk 2015. Namun, Moskow membantahnya.

Kesepakatan Minsk merupakan upaya gencatan senjata antara pasukan pemerintah Ukraina dan kelompok separatis di Ukraina timur yang disokong Rusia

"Mereka telah mengeluarkan sejumlah besar paspor Rusia. (Moskow) melibatkan orang-orang ini dalam struktur politik mereka," kata sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov.

Penduduk Donetsk dan Luhansk yang punya paspor Rusia juga diizinkan ikut dalam pemilihan parlemen Rusia pada 2021 lalu.

Mereka terlibat dalam pemungutan suara soal reformasi konstitusi yang memungkinkan Putin mencalonkan diri lagi.

Saat pemungutan suara, penduduk dua wilayah itu diangkut ke Rostov, Rusia untuk memberikan suara.



(isa/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK