Intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkapkan indikasi bahwa Rusia telah memerintahkan para komandan militer mereka untuk menyerang Ukraina.
Mengutip CNN, informasi itu disampaikan dua pejabat AS dan sumber lain yang dekat dengan intelijen negara itu.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL CSTO Aliansi Rusia hingga Inggris Peringatkan Perang Besar sejak PD II |
Kerja intelijen mengenai perintah taktis dan operasi klandestin merupakan salah satu dari sejumlah indikator yang diawasi AS. Tujuannya untuk menilai Rusia telah memasuki tahap akhir kemungkinan invasi ke Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber mengungkapkan indikator lain seperti serangan siber dan jamming atau gangguan sinyal belum diamati.
Sumber tersebut memperingatkan bahwa perintah bisa sewaktu-waktu ditarik atau sengaja dibuat sebagai informasi yang salah untuk membingungkan dan menyesatkan AS dan sekutunya.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya yakin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk menginvasi Ukraina. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengatakan bahwa pasukan Rusia sudah mendapat arahan untuk terus maju.
"Kami percaya bahwa Presiden Putin telah membuat keputusan," ujar Blinken kepada CNN.
"Namun sebelum tank-tank bergerak dan pesawat lepas landas, kami akan menggunakan setiap kesempatan dan setiap menit untuk melihat bahwa diplomasi bisa mencegah Presiden Putin untuk maju terus (menyerang Ukraina)," tutur Blinken.
The Washington Post via CNN juga melaporkan bahwa perintah untuk menyerang Ukraina juga sudah diberikan Rusia.
Biden juga telah menggelar pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada Minggu (20/2) membahas situasi di Ukraina bersama para petinggi AS seperti Blinken, Wakil Presiden Kemala Harris, dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, dan Penasihat keamanan Jake Sullivan. Mereka juga terus kontak dengan negara-negara sekutu di Eropa untuk membahas ketegangan di Ukraina.