Rusia Vs Ukraina Makin Panas, Biden Ungkap Syarat Bertemu Putin
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkapkan syarat untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di tengah peningkatan ketegangan di perbatasan Ukraina.
Sekretaris Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan bahwa Biden bersedia bertemu dengan Putin jika Rusia tak menyerang Ukraina, seperti yang dikhawatirkan AS.
"[AS] berkomitmen untuk menempuh jalur diplomasi sampai saat invasi dimulai. Presiden Biden pada prinsipnya menyetujui pertemuan dengan Presiden Putin jika invasi tak terjadi," ujar Psaki seperti dikutip AFP, Minggu (21/2).
"Kami juga siap untuk menjatuhkan konsekuensi cepat dan berat jika Rusia memilih perang. Dan saat ini, Rusia terlihat terus menyiapkan diri menyerang Ukraina dengan skala penuh segera."
Sementara itu, Putin juga disebut setuju bertemu dengan Biden. Kabar ini didapatkan setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengadakan pembicaraan telepon untuk kedua kalinya bersama Putin.
Kantor Macron menyatakan, keduanya sepakat "betapa perlu mendukung solusi diplomatik dalam (menyelesaikan) krisis yang sedang berlangsung dan melakukan segala cara untuk mencapainya."
Pihak Prancis menyatakan, jika terjadi, pertemuan ini akan juga melibatkan "pemangku kepentingan yang relevan". Menurut mereka, persiapan di kubu Rusia dan AS bakal dimulai pada Kamis (24/2).
Wacana pertemuan ini muncul setelah tensi di wilayah kekuasaan separatis pro-Rusia semakin panas. Pihak Ukraina dan Rusia saling menuding satu sama lain sebagai penyebab dari bentrok yang terjadi di wilayah itu.
Menurut pernyataan Kremlin, Putin menilai peningkatan kekerasan di perbatasan terjadi akibat "provokasi yang dilakukan pasukan keamanan Ukraina."
Putin juga berkali-kali meminta AS dan NATO untuk mempertimbangkan permintaan jaminan keamanan yang diajukan Rusia secara serius.
Sementara itu, negara Barat khawatir Rusia bakal benar-benar melakukan invasi ke Ukraina. Rusia disebut telah menempatkan ribuan pasukan mereka di perbatasan dengan Ukraina.
Belakangan, AS juga menekankan bahwa Rusia bakal mencari alasan untuk menyerang Ukraina, salah satunya dengan memicu pertikaian di perbatasan.
(pwn/has)