Pengadilan India menjatuhkan hukuman mati kepada 38 pria atas serangkaian ledakan bom di Kota Ahmedabad, Gujarat, yang menewaskan lebih dari 50 orang pada 2008.
Hakim A.R. Patel menetapkan hukuman itu pada Senin (21/2), sesuai dengan tuntutan jaksa. Selain itu, 11 orang lainnya juga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Sebagaimana dilansir CNN, jaksa menggambarkan insiden ini sebagai "kasus langka yang paling langka," di mana nyawa tak berdosa hilang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, seorang pengacara para terdakwa, Khalid Shaikh, mengatakan bahwa mereka akan mengajukan banding atas putusan pengadilan ini.
"Kami telah mengupayakan hukuman yang lebih ringan bagi para terpidana karena mereka sudah menghabiskan lebih dari 13 tahun di penjara," kata Shaikh kepada Reuters.
Ia kemudian berkata, "Namun, pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada mayoritas dari mereka. Kami tentu saja akan mengajukan banding."
Sebagaimana dilansir ABC News, kelompok militan Islam bernama Harkat-ul-Jihad-al-Islami ini mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.
Selain itu, kelompok Mujahidin India, faksi radikal dari Gerakan Pelajar Islam India yang dilarang, juga terlibat dalam pengeboman ini.
Gesekan antara umat Hindu dan Muslim memang kerap terjadi di Gujarat.
Pada 2002, ribuan orang tewas akibat kerusuhan setelah cekcok antara Muslim dan Hindu. Kerusuhan ini disebut-sebut menjadi alasan kelompok Muslim melakukan pengeboman.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa Mujahidin India memiliki "hubungan penting dengan Pakistan" dan bertanggung jawab atas puluhan serangan bom di seluruh India sejak 2005.