Ukraina Dituding Hancurkan Pos Perbatasan Rusia

CNN Indonesia
Selasa, 22 Feb 2022 07:34 WIB
Layanan keamanan FSB Rusia menuduh Ukraina menembakkan proyektil sehingga menghancurkan satu pos penjaga perbatasan di wilayah Rostov, Rusia, Senin (21/2).
Tank milik Rusia di perbatasan dekat Ukraina, Rostov. (REUTERS/SERGEY PIVOVAROV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Layanan keamanan FSB Rusia menuduh Ukraina menembakkan proyektil sehingga menghancurkan satu pos penjaga perbatasan di wilayah Rostov, Rusia, Senin (21/2). Meski demikian, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.

"Pada pukul 9.50 pagi, proyektil tak teridentifikasi yang ditembakkan dari wilayah Ukraina menghancurkan titik layanan penjaga perbatasan FSB di wilayah Rostov, berlokasi sekitar 150 meter dari perbatasan Rusia-Ukraina," demikian pernyataan FSB, Senin (21/2), dikutip dari Reuters.

"Tidak ada korban jiwa. Sapper sedang bekerja di sana," lanjut pernyataan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, kantor berita RIA membagikan rekaman video yang dipublikasikan oleh FSB. Dalam rekaman itu, terlihat bangunan kecil hancur. Namun, rekaman tersebut tak menunjukkan proyektilnya.

Ukraina membantah bertanggung jawab atas insiden ini. Negara itu juga menyatakan tidak menembaki wilayah Rusia.

Namun, Ukraina menuduh Rusia membagikan insiden penembakan pura-pura, dan menuduh Ukraina sebagai dalangnya. Kiev juga menuduh Moskow telah menempatkan tentara bayaran mereka di wilayah yang dikuasai kelompok separatis untuk menimbulkan provokasi, sembari bekerja sama dengan pasukan khusus Rusia.

Insiden ini terjadi kala suasana perbatasan Rusia-Ukraina semakin memanas. Rusia terus membantah klaim Amerika Serikat dan sekutunya yang menyatakan Moskow bakal menginvasi Kiev.

Sementara itu, penembakan antara pasukan keamanan Ukraina dengan kelompok separatis pro-Rusia di wilayah Ukraina timur semakin sering terjadi.

Meski demikian, berbagai negara dunia masih terus melakukan upaya diplomatik untuk mencegah konflik militer pecah di daerah tersebut.

Separatis pro-Rusia ini menguasai sebagian besar wilayah timur Ukraina di 2014. Di tahun yang sama, Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina.

Sejak itu, bentrok antara kubu Ukraina dan separatis terus terjadi. Kiev juga menyatakan sekitar 15 ribu orang tewas akibat konflik di perbatasan ini.



(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER