Menlu: Tujuan Utama Putin Adalah Hancurkan Ukraina

CNN Indonesia
Rabu, 23 Feb 2022 12:39 WIB
Menlu Ukraina menganggap satu-satunya tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin adalah menghancurkan negaranya.
Menlu Ukraina menganggap satu-satunya tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin adalah menghancurkan negaranya. (Foto: AFP/ALEXEY NIKOLSKY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dia mengetahui persis tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin yakni untuk menghancurkan negaranya.

"Tujuan utamanya (Putin) adalah menghancurkan Ukraina. Dia tidak tertarik bagian-bagian Ukraina. Dia tidak tertarik untuk menjadikan seluruh negara Ukraina di bawah kontrolnya," kata Kuleba saat diwawancara langsung dengan CNN.

"Putin ingin gagasan Ukraina menjadi negara gagal. Ini adalah tujuannya," paparnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar Kuleba muncul satu hari setelah Presiden Putin mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, dua wilayah di timur Ukraina yang selama ini dikuasai kelompok separatis pro-Rusia.

Putin bahkan meneken dekrit yang memerintahkan pengerahan pasukan Rusia ke Donetsk dan Luhansk. Ia mengklaim pasukan itu merupakan bagian dari penjaga perdamaian di timur Ukraina.

"Apa yang benar-benar saya ketahui dan ini sudah ada bukti nyatanya, sayangnya, dalam pidato kemarin, adalah dia (Putin) membenci kenegaraan Ukraina. Dia percaya bahwa Ukraina tidak memiliki hak untuk eksis (ada)," kata Kuleba tentang Putin.

Kuleba menyambut baik deretan sanksi yang dijatuhkan negara Barat dan sekutu terhadap Rusia. Namun, menurutnya, sanksi saja tak cukup membuat Rusia jera.

"Tidak ada sanksi yang cukup sampai sepatu bot Rusia ditarik dari tanah Ukraina," ucap Kuleba.

"Ini adalah prinsip mendasar, bahwa kami harus terus menekan Rusia dan kami di Ukraina melanjutkan dari fakta bahwa sanksi yang diumumkan hari ini oleh Presiden Joe Biden hanya lah awal dari proses menekan Putin mundur," katanya menambahkan.

Dalam pidato awal pekan ini, Putin berulang kali menegaskan sebagian besar wilayah Ukraina, terutama bagian timur negara itu, merupakan wilayah kuno Rusia.

Putin bahkan menganggap Ukraina tidak pernah memiliki riwayat berdiri sebagai negara sendiri.

"Ukraina tidak pernah memiliki tradisi kenegaraannya sendiri. Apalagi, bagian timur negara itu adalah tanah Rusia kuno," ucap Putin.

Putin bahkan menuduh pemerintah Ukraina menganiaya warga keturunan Rusia dan fasih berbahasa negaranya.

Sebagian warga Ukraina, terutama di Donetsk dan Luhansk memang lebih fasih berbicara bahasa Rusia. Mayoritas penduduk di dua wilayah itu pun lebih dekat dengan kultur budaya Rusia.

Karena itu, Putin menegaskan penting bagi Rusia untuk mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.

"Ada pun mereka yang merebut dan memegang kekuasaan di Kiev, kami menuntut segera diakhirinya operasi militer mereka," kata Putin seperti dikutip AFP.

"Jika tidak, semua tanggung jawab untuk kemungkinan pertumpahan darah lanjutan akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab rezim yang berkuasa di Ukraina," paparnya menambahkan.

Putin bahkan menakut-nakuti bahwa taruhan konflik Moskow dan Kiev ini lebih besar dari Ukraina dan upaya negara itu bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.

"Penggunaan Ukraina sebagai instrumen konfrontasi dengan negara kami merupakan ancaman serius, sangat besar bagi kami," ucap Putin.



(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER