Warga Kiev Ketakutan, Macet, dan Antrean Bahan Makanan di Mana-mana

CNN Indonesia
Kamis, 24 Feb 2022 16:50 WIB
Warga kota Kiev berdiri dan mengantre lama demi mengamankan suplai bahan makanan dan keperluan sehari-hari setelah Rusia menginvasi perbatasan Ukraina.
Warga kota Kiev berdiri dan mengantre lama demi mengamankan suplai bahan makanan dan keperluan sehari-hari setelah Rusia menginvasi perbatasan Ukraina.(REUTERS/VALENTYN OGIRENKO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Warga kota Kiev berdiri dan mengantre lama demi mengamankan suplai bahan makanan dan keperluan sehari-hari setelah Rusia menginvasi perbatasan Ukraina.

Jalan utama yang mengarah keluar dari ibu kota tersebut juga macet parah karena mereka coba melarikan diri dari potensi serangan.

Kota Kiev bukan termasuk dari tujuh kota yang diserang Rusia, tapi tanda-tanda kecemasan penduduk semakin meningkat seiring dengan terdengarnya suara pesawat, ledakan, dan juga sirine darurat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan setelah berpekan-pekan mendapat peringatan dari politisi barat bahwa serangan Rusia benar bisa terjadi, beberapa warga masih tak menyangka situasi terkini yang dialami mereka.

"Saya tidak menyangka hal ini. Hingga pagi ini saya tidak percaya serangan akan terjadi," kata Nikita, seorang ahli pemasaran berusia 34 tahun, yang mengantre lama di suatu supermarket. Di keranjangnya terlihat tumpukan botol-botol air mineral.

"Saya kemudian tersadar. Saya seorang pria dewasa yang sehat. Saya kemudian membeli bahan makanan dan akan tinggal di rumah dengan keluarga," katanya.

Tempat perbelanjaan dan toko kelontong lainnya juga dipenuhi warga yang memilih untuk tetap tinggal di Kiev. Untung bagi mereka, kartu kredit dan debit masih berfungsi.

Sebagian penduduk ibu kota lainnya bertekad untuk pergi ke wilayah yang mereka yakini jauh lebih aman, tepatnya di Ukraina bagian barat. Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus di Ukraina bagian timur.

Pada tengah hari, kemacetan belum terurai di jalan empat lajur yang menghubungkan Kiev dan Lviv di bagian barat. Kemacetan bahkan mencapai belasan kilometer.

"Saya akan pergi karena perang telah dimulai. Putin menyerang kami," kata Oxana, salah seorang yang terjebak di kemacetan. Ia membawa putrinya yang berusia tiga tahun di tempat duduk bagian belakang mobil.

"Kami takut diserang."

Ia mengatakan ingin keluar dari Kiev yang merupakan pusat kekuasaan Ukraina dan juga tempat gedung-gedung pemerintahan. Jika sudah keluar dari kota itu, barulah ia akan menentukan tujuan akhirnya.

"Katakan pada mereka (Rusia), bahwa 'Anda tidak bisa melakukan itu'. Ini sangat menakutkan," katanya.

(reuters/vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER