Ukraina Desak Turki Tutup Selat bagi Kapal-kapal Rusia

tim | CNN Indonesia
Kamis, 24 Feb 2022 16:00 WIB
Di tengah ancaman perang, Ukraina ingin Turki menutup selat Bosphorus dan Dardanelles bagi kapal-kapal Rusia.
Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada Kamis (24/2) dengan ledakan terdengar di tujuh kota. (REUTERS/CARLOS BARRIA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina mendesak Turki menutup selat Bosphorus dan Dardanelles bagi kapal-kapal Rusia, serta Ankara menjatuhkan sanksi pada Moskow, Kamis (24/2).

"Kami meminta wilayah udara serta selat Bosphorus dan Dardanelles untuk ditutup. Kami telah menyampaikan tuntutan kami ke pihak Turki. Di waktu yang sama, kami ingin sanksi dijatuhkan pada kubu Rusia," tutur Duta Besar Ukraina untuk Ankara, Vasyl Bodnar, dalam sebuah konferensi pers, Kamis (24/2), dikutip dari Reuters.

Permintaan Ukraina ini membuat Turki berada dalam posisi sulit. Turki secara geopolitik memiliki hubungan baik dengan Ukraina dan Rusia, dan juga merupakan bagian dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki membagi perbatasan maritimnya dengan Ukraina dan Rusia. Dalam perjanjian 1936, Turki juga mengendalikan selat dan mampu membatasi pergerakan kapal perang di waktu perang atau saat terancam.

Namun, Turki menentang dijatuhkannya sanksi pada Rusia. Presiden Recep Tayyip Erdogan sempat menuturkan negaranya mencoba menyelesaikan krisis antara Moskow dan Kiev tanpa mengabaikan hubungan di antara keduanya.

Meski demikian, Erdogan menyatakan langkah Rusia yang mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis Ukraina tak dapat diterima.

Turki selain menjaga hubungan geopolitik, juga bekerja sama baik dengan Ukraina dan Rusia. Dalam bidang pertahanan dan energi, Ankara membangun hubungan kerja sama yang dekat dengan Moskow. Namun, Ankara juga menjual drone canggih ke Kiev dan membuat Moskow marah.

Pada Kamis (24/2) pagi, Rusia meluncurkan serangan ke Ukraina dengan ledakan terdengar di tujuh kota. Serangan ini juga dikabarkan menewaskan delapan orang. 

Invasi Rusia ke Ukraina ini terjadi setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Dobas, salah satu wilayah yang dikuasai kelompok separatis Pro-Moskow.

(vws/reuters/pwn/vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER