Sejumlah warga Ukraina meluapkan tangis, takut, hingga rasa marah usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan invasi ke Donbas, wilayah di Ukraina timur yang dikuasai kelompok separatis.
Beberapa di antara mereka mengutarakan kecemasan, ketakutan dan upaya untuk pergi dari kediamannya, beberapa yang lain mengaku siap bertarung.
Setelah pengumuman operasi militer Putin, warga di Kiev, Kharkiv, Odessa dan wilayah lain terbangun karena mendengar suara ledakan besar dan sirene serangan udara di pagi hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak percaya dengan apa yang terjadi, dengan cemas mereka menyalakan televisi dan radio memantau perkembangan yang terjadi di luar rumah. Betul saja, invasi telah dimulai. Pasukan Rusia juga terlihat merangsek ke Ukraina melanggar perbatasan.
"Kami menonton berita dan kami tahu perang sudah dimulai, invasi Rusia sedang berlangsung" kata salah satu warga Kiev, Sergi, kepada CNN.
Ia juga mendengar kabar dari rekan, lalu lintas di Kiev padat merayap sehingga menghambat jalan untuk keluar dari ibu kota itu. Mulanya Sergi dan keluarga memutuskan untuk tetap di rumah, namun di sore hari mereka bergegas pergi.
Lihat Juga : |
"Kami sedikit terguncang dan berusaha tetap tenang, tak menunjukkan apa pun di depan anak kami," imbuh dia.
Sergii dan istrinya, Yeni, serta sang anak memutuskan pergi ke arah barat menuju Ternopil menggunakan mobil. Kota ini terletak 482 kilometer dari Kiev.
Ia mengira akan aman di Kiev, tapi rupanya sama saja. Sergi dan keluarga tetap mendengar ledakan.
Sejak awal bulan, Barat sudah mewanti-wanti Rusia akan melakukan serangan, namun Kiev masih tampak berjalan seperti biasa. Orang-orang bekerja, belanja dan melakukan aktivitas keseharian mereka.
Sebagian warga percaya akan potensi invasi, sebagian lagi mengira Moskow hanya menumpuk pasukan di perbatasan.
Suasana betul-betul menegangkan saat Kamis (24/2) pagi. Orang sibuk berusaha keluar dari Kiev, toko kelontong sesak, apotek penuh, toko makanan padat, dan antrean mengular di ATM. Mereka berusaha menimbun makanan di tengah serangan Rusia yang entah sampai kapan.
Salah satu warga yang turut memadati supermarket, Oleksandr, mengatakan rak-rak roti dan pasta telah kosong.
Warga Ukraina yang tak habis pikir dengan tindakan Rusia adalah Alex Klymenok, seorang pengacara berusia 27 tahun. Ia terbangun karena mendengar suara ledakan, lalu bergegas mengenakan jas dan tetap bekerja dari rumah.
"Ya, itu menakutkan, tentu saja. Tapi kita tak perlu panik, yang mereka ingin kita lakukan adalah panik," kata dia.