Ledakan Terdengar di Kiev pada Hari Ketiga Invasi Rusia ke Ukraina

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Feb 2022 10:07 WIB
Tim CNN di ibu kota Ukraina, Kiev, melaporkan ada beberapa ledakan keras terdengar di wilayah barat dan selatan kota itu pada Sabtu (26/2).
llustrasi kondisi Kiev (REUTERS/UMIT BEKTAS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim CNN di ibu kota Ukraina, Kiev, melaporkan ada beberapa ledakan keras terdengar di wilayah barat dan selatan kota itu pada Sabtu (26/2). Ledakan ini mengawali hari ketiga Rusia melakukan invasi ke Ukraina.

Meski demikian, masih belum jelas lokasi persis ledakan ini terjadi dan dari mana sumber ledakan tersebut.

Sementara itu, Layanan Komunikasi Khusus Negara Ukraina mengatakan bentrokan kini sedang berlangsung di wilayah timur Kiev, Sabtu (26/2) pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Musuh mencoba menyerang (pembangkit listrik) CHP-6 di dekat Troieschyna. Angkatan bersenjata memberikan perlawanan," cuit badan layanan komunikasi tersebut dalam Twitter.

Tak hanya itu, angkatan bersenjata Ukraina juga melaporkan pertempuran terjadi di Vasylkiv, kota yang berjarak 28 kilometer dari selatan Kiev.

"Pertempuran sengit sedang berlangsung di kota Vasylkiv di wilayah Kiev, kala penjajah mencoba mendaratkan rombongan pendaratan," kata angkatan bersenjata tersebut.
Pasukan Rusia juga terus bergerak menekan Kiev dari utara dan selatan.

Pada Jumat (25/2), pasukan Rusia dilaporkan sedang bergerak masuk ke Kiev. Otoritas kemudian meminta warga untuk melaporkan pergerakan Rusia dan menyiapkan bom molotov.

"Kami mendesak warga untuk menginformasikan pergerakan pasukan, membuat bom molotov, dan melawan musuh," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Ukraina melalui Facebook.

Sementara itu, AFP melaporkan tentara Rusia bergerak melalui Belarus pada Jumat pagi. Ukraina sempat melakukan berbagai cara untuk menghalau pasukan Moskow, salah satunya meledakkan jembatan.

Meski demikian, Kementerian Pertahanan Ukraina menyampaikan sebanyak 1.000 anggota militer tewas dalam serangan invasi Rusia pada Jumat waktu setempat. Ukraina juga mengatakan korban dari Rusia tak sebanyak dari kubunya.

"Rusia tidak menderita begitu banyak korban selama pertempuran di salah satu konflik bersenjatanya sejak awal," kata kementerian itu seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/2).

Melihat kondisi Ukraina yang semakin terdesak, Presiden Volodymyr Zelensky meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk berdialog dengan negaranya. Putin menyambut permintaan Zelensky ini dengan mengusulkan pertemuan di Minsk, ibu kota Belarus.

(pwn/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER