Jakarta, CNN Indonesia --
Serangan Rusia ke Ukraina di hari ketiga invasi semakin intensif. Pergerakan pasukan Moskow juga kian agresif. Jalanan ibu kota Ukraina, Kiev, sampai-sampai menjadi medan tempur hingga ada apartemen yang ditembak roket.
Berikut sederet perkembangan situasi di Ukraina usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan invasi ke Donbas pada Kamis (24/2) lalu.
1. Kiev jadi medan tempur
Kementerian Dalam Negeri Ukraina menyatakan, pertempuran terjadi di jalanan Kiev usai invasi Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertempuran aktif sedang terjadi di jalan-jalan kota kami. Harap tetap tenang dan berhati-hati," demikian pernyataan Kemendagri di Facebook.
Mereka juga mengimbau warga agar tak keluar, terutama jika saat ini berada di tempat-tempat penampungan atau pengungsian.
2. 198 Warga sipil meninggal, 120 ribu mengungsi
Menurut Menteri Kesehatan Ukraina, Viktor Lyashko, per Sabtu (26/2), tercatat ada 198 warga sipil yang meninggal, termasuk tiga anak-anak, sejak invasi Rusia pada Kamis (24/2) lalu. Ia juga melaporkan sebanyak 1.115 orang terluka, termasuk 33 anak-anak.
 Ilustrasi. Ratusan warga sipil jadi korban dan ratusan ribu lainnya mengungsi akibat invasi Rusia ke Ukraina. (REUTERS/UMIT BEKTAS) |
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan sekitar 120 ribu warga mengungsi akibat serangan tersebut.
"Kami sekarang melihat lebih dari 120 ribu orang telah pergi ke negara tetangga," kata Wakil Komisaris Tinggi PBB untuk pengungsi, Kelly Clements sebagaimana dikutip dari CNN, Sabtu (26/2).
Dia menyebutkan bahwa terdapat 4 juta orang yang mencoba melintasi perbatasan selama masa krisis ini terjadi.
3. Aturan jam malam di Kiev, warga keluyuran dianggap mata-mata musuh
Menyusul eskalasi yang memanas, Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko, memberlakukan jam malam mulai Sabtu (26/2) hingga Senin (28/2).
Jam malam ini berlaku mulai pukul 17.00 hingga 08.00 pagi waktu setempat. Saat aturan itu diterapkan, warga yang berkeliaran di luar rumah akan dianggap sebagai bagian dari kelompok sabotase atau mata-mata musuh.
"[Aturan ini diberlakukan] untuk pertahanan ibu kota dan keamanan penduduknya yang lebih efektif. Tolong perlakukan situasi ini dengan pengertian dan jangan keluar," kata Klitschko, dikutip CNN.
4. Apartemen di Kiev dihantam rudal
 Ilustrasi. Apartemen Kiev terkena tembakan roket dalam invasi Rusia ke Ukraina. (REUTERS/UMIT BEKTAS) |
Salah satu apartemen di dekat bandara kedua Kiev terkena rudal atau roket yang diluncurkan pada Sabtu (26/2). Dari gambar yang beredar, serangan ini merusak bagian bangunan di lantai sepuluh apartemen.
Dinding depan apartemen terlihat hancur, barang-barang di dalam tampak menghitam, puing-puing menggantung dan asap mengepul dari gedung itu.
Masih belum diketahui asal serangan itu. Namun, saat insiden terjadi, pasukan Rusia sudah memasuki Kiev.
Sejauh ini juga belum ada laporan jumlah korban yang tewas maupun terluka.
Simak kondisi terkini di Ukraina lainnya di halaman berikutnya..
5. Warga Ukraina siap angkat senjata
Warga Ukraina siap angkat senjata menghadapi invasi Rusia usai pemerintah meminta masyarakat bersiap-siap membela negara dan mendapat bantuan pasokan senjata dari negara lain.
Salah satu warga Ukraina, Oleksiy Goncharenko, mendatangi markas kepolisian Kiev untuk mengambil senapan.
"Saya sama sekali bukan tentara profesional, tetapi saya dapat mencoba dan melakukan yang terbaik dan saya akan melakukannya jika pasukan Rusia memasuki Kiev," kata Goncharenko, seperti dikutip dari CNN.
6. Rusia tolak resolusi DK PBB
Rusia menolak draft resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengecam invasi Moskow.
Dalam pemungutan suara itu, negara yang dekat dengan Moskow seperti China, Uni Emirat Arab, dan India memilih abstain. Adapun 11 anggota DK PBB lain menyetujui draft buatan Amerika Serikat tersebut.
Draft itu bisa memberi peluang bagi PBB mengutuk serangan Rusia. Nantinya, draft ini akan dibawa ke pertemuan majelis umum di organisasi tersebut.
7. WNI di Ukraina tunggu evakuasi, kemungkinan 1-2 hari
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan bahwa warga negara Indonesia yang berkumpul di KBRI Kiev masih menunggu untuk dievakuasi.
 Ilustrasi kondisi terkini di Ukraina akibat invasi Rusia. (AP/Emilio Morenatti) |
"WNI masih berkumpul di safe house dan KBRI (Kiev), menunggu waktu yang tepat untuk dievakuasi," kata Faizasyah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (26/2)
Sementara itu, salah satu WNI di Ukraina, Vanda Sakina, mengatakan bahwa kemungkinan evakuasi dilakukan satu hingga dua hari lagi.
"Mengenai evakuasi banyak yang bertanya. Mungkin ini setelah kita meeting dengan Kemenlu, dalam 1-2 hari ini kita akan dievakuasi," kata Vanda di Instagram stories, Sabtu (26/2).
Adapun untuk rute evakuasi kemungkinan akan melalui Polandia atau Rumania sembari memastikan titik aman untuk memberangkatkan para WNI ke Indonesia.
8. NATO kerahkan pasukan khusus NRF di negara anggota
Organisasi Pertahanan Aliansi Militer (NATO) menyatakan telah mengerahkan pasukan khusus, NATO Response Force (NRF), ke negara anggota seiring meningkatnya eskalasi di Ukraina imbas invasi Rusia.
NRF akan difungsikan untuk menjaga perdamaian dan mencegah serangan meluas ke negara sekutu NATO mana pun. Namun, tak ada penjelasan lebih lanjut ke negara mana saja mereka akan dikerahkan.
"Kemarin, sekutu mengaktifkan rencana pertahanan kami. Sebagai hasilnya, kami mengerahkan elemen Pasukan Respons NATO (NRF) di darat, laut, dan udara untuk lebih memperkuat postur kami dan untuk merespons dengan cepat segala kemungkinan," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.