Seorang pria Israel tewas terbunuh di Ukraina saat mencoba melarikan diri dari agresi militer Rusia.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan warganya itu tewas saat mobil konvoi yang ia tumpangi dan tengah mengarah menuju Moldova menjadi sasaran tembakan.
"Warga tersebut berada dalam konvoi menuju perbatasan Moldova dan tewas di Ukraina oleh tembakan yang mengenai kendaraannya," bunyi pernyataan Kemlu Israel pada Senin (28/2) seperti dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemlu Israel tak menyebutkan asal tembakan tersebut.
Pihak berwenang menuturkan telah menghubungi istri dari korban. Sang istri berada di Ukraina bersama anak-anak mereka.
Kementerian tidak mengatakan siapa yang menembaki kendaraan itu.
Sekitar 2.000 warga Israel telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia memulai invasi pada 24 Februari lalu, menurut Kemlu Israel.
Selain Israel, berbagai negara lain seperti China, Korea Selatan, hingga Indonesia pun telah berupaya mengevakuasi warganya yang ada di Ukraina imbas agresi militer Rusia yang terus meluas.
Tim pemantau hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengonfirmasi sebanyak 102 warga sipil tewas dan 304 lainnya terluka akibat invasi Rusia ke Ukraina yang telah memasuki hari ke-5.
Angka ini jauh lebih sedikit dibanding data Kementerian Dalam Negeri Ukraina yang mengungkap 352 warga sipil terbunuh sejak invasi Rusia berlangsung pada 24 Februari. Setidaknya 14 orang di antaranya anak-anak.
Selain itu dikatakan juga ada 1.684 orang yang mengalami cedera, ini termasuk 116 anak-anak.
Lebih dari setengah juta warga juga telah mengungsi dari Ukraina sejak Rusia meluncurkan agresi skala penuh pada 24 Februari lalu. Mayoritas warga Ukraina itu mengungsi ke negara tetangga, Polandia.