Pasukan spesial Chechen ini juga disebut kerap melakukan penyiksaan.
Mengutip The Guardian, pada 2009, mantan penjaga Kadyrov, Umar Israilov, yang sempat mengatakan ia pernah disiksa oleh pria itu, ditembak mati di Wina. Pada tahun yang sama, rival politik Kadyrov, Sulim Yamadayev, ditembak mati di Dubai.
Kepolisian lokal menuduh seorang politikus Chechen yang dekat dengan Kadyrov menjadi orang yang memberikan senjata pembunuhan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chechnya di bawah kepemimpinan Kadyrov dikatakan menjadi salah satu wilayah hitam hak asasi manusia yang paling kejam.
Kadyrov menggunakan uang Rusia untuk membangun kembali daerahnya yang hancur akibat perang, dan diberikan kebebasan untuk memerintah sesuka hatinya sebagai imbalan janji setia kepada Putin.
Sementara itu, sejarah Chechnya cukup pelik dan tragis, mengingat wilayah itu sempat berjuang membebaskan diri dari Rusia di 1990-an. Putin meluncurkan perang Chechen II, membuat Rusia berhasil menguasai wilayah itu tetapi dengan banyak korban jiwa.
Kremlin kemudian menempatkan Akhmad Kadyrov sebagai penguasa Chechnya. Pria ini terbunuh di 2004 dan sang putra, Ramzan Kadyrov, mengambil alih kekuasaan dan memerintah Chechnya.
Akibat langkah Rusia, pejuang Chechnya terpecah, sisi sekuler memutuskan bergerak ke Eropa, sementara pemberontak lain memutuskan menggunakan gaya yang lebih Islamis dan menggunakan metode teroris.
Pada 2007, pemberontak Chechen mengubah citra gerakan mereka sebagai "emirat Kaukasus", yang berusaha mengadopsi hukum syariat di seluruh wilayah dan kemudian bersekutu dengan Negara Islam.
Kadyrov kemudian menggunakan citra ini untuk mengklaim seluruh oposisinya adalah radikal Islam.
Pasukan keamanan Kadyrov juga kerap menangani oposisi pria itu dengan impunitas yang lebih kuat, membuat mereka terbebas dari hukum dan dapat bersikap semena-mena.
Kembali ke situasi Ukraina-Rusia kini, pasukan Chechen di bawah Kadyrov merupakan musuh dari kelompok Chechen lain yang berdiri di sisi pertarungan lain, pun juga mendukung pemerintah Ukraina, dikutip dari NBC News.
(bac)