Intelijen Inggris Ungkap Pasukan Rusia Kesulitan Kuasai Kiev

Intelijen Inggris sebut pasukan Rusia dalam 24 jam belakangan kesulitan dan hanya sedikit kemajuan kuasai ibu kota Ukraina, Kiev, Selasa (1/3).

Kesulitan logistik dan peningkatan penggunaan artileri di wilayah utara kota itu menjadi beberapa penyebab kemajuan pasukan Moskow sulit terjadi.

Lihat Juga : Putin Beberkan Syarat Jika Ingin Rusia Setop Invasi Ukraina

"Pergerakan Rusia ke Kiev hanya mengalami sedikit kemajuan dalam 24 jam terakhir, mungkin akibat dari kesulitan logistik yang terus menerus," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen militer, Selasa (1/3), dikutip dari Reuters.

"Pasukan Rusia telah meningkatkan penggunaan artileri di utara Kiev dan di sekitar Kharkiv dan Chernihiv. Penggunaan artileri berat di daerah perkotaan berpenduduk padat sangat meningkatkan risiko korban sipil."

Selain itu, Kemhan Inggris juga menyinggung status wilayah udara Ukraina.

"Rusia gagal mengendalikan wilayah udara, mengingat Ukraina melakukan operasi malam sebagai upaya mengurangi kerugian mereka," lanjut pernyataan ini.

Walaupun begitu, Reuters masih belum bisa mengonfirmasi pernyataan tersebut.

Lihat Juga : Pasukan Spesial Chechen Bantu Putin Invasi Ukraina, Siapa Mereka?

Sebelumnya, seorang pengamat menilai pasukan Rusia bisa kewalahan menghadapi perlawanan Ukraina.

"Tentara Rusia kewalahan dan berada dalam posisi genting bila perang di Ukraina terjadi berlarut-larut," kata wakil presiden Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Seth Jones, sebagaimana dilansir CNN.

"Bayangkan ada 150 ribu tentara Rusia di Ukraina, dan dengan populasi 44 juta, rasio kekuatannya adalah 3,4 tentara per 1.000 orang (Ukraina). Anda tidak bisa menguasai suatu wilayah dengan angka tersebut," lanjutnya.

Lihat Juga : Sirene Serangan Udara Rusia Meraung di Sejumlah Kota Ukraina

Meski demikian, beberapa pejabat Amerika Serikat memperingatkan Rusia bakal mengirim gelombang pasukan untuk menghadapi perlawanan Ukraina. Sejumlah pejabat menilai penempatan tentara ini bakal membuat cengkeraman Moskow di Kiev semakin kuat.