Intelijen AS: Putin Frustrasi, Serangan ke Ukraina Bakal Makin Ganas

CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2022 16:16 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin diyakini intelijen Amerika Serikat semakin frustrasi akibat kesulitan yang dialami tentara Moskow di Ukraina.
Putin dinilai AS frustasi hadapi Ukraina. (AP/Alexander Zemlianichenko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah tokoh badan intelijen Amerika Serikat (AS) menilai Presiden Rusia Vladimir Putin semakin frustrasi akibat kesulitan yang dialami tentara Moskow di Ukraina. Beberapa pejabat AS mengatakan Putin mungkin akan melipat gandakan serangan di negara itu.

"Ini adalah orang yang benar-benar kaget akan perlawanan warga Ukraina," kata ketua Komite Intelijen AS, Senator Mark Warner, mengutip NBC News.

"Dia (Putin) telah mengisolasi dirinya. Dia tak berada di Kremlin sesering itu. Anda mendapatkan semakin sedikit masukan, dan masukan ini berasal dari penjilat," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya khawatir dia sudah terpojok. Saya khawatir tidak ada jalan keluar yang jelas."

Sejumlah pejabat dan mantan pejabat intelijen Barat mengklaim memiliki gambaran jelas tentang kondisi Putin saat ini dan tengah memantau perubahan sikap dari pemimpin Rusia tersebut.

Empat pejabat AS mengatakan tidak ada sumber intelijen yang menyebut mental Putin tak stabil. Meski demikian, Putin menunjukkan perilaku yang berbeda dibandingkan di masa lampau.

Intelijen AS mengklaim Putin sedang frustrasi dan melampiaskan kemarahan 'tak biasa' ini kepada orang-orang di lingkar dalamnya. Rasa frustrasi ini muncul akibat kampanye militer yang dilakukan dan kecaman dunia atas invasi Ukraina.

Menurut mantan pejabat intelijen, perilaku tersebut aneh, mengingat Putin selalu bisa menjaga emosinya.

"Dia bukan lagi diktator yang dingin, bermata jernih seperti pada 2008," kata mantan Direktur Badan Intelijen Pusat AS, John Brennan.

Brennan juga berpendapat Putin kini salah perhitungan.

"Ini merupakan salah perhitungan yang buruk dari Putin," katanya.

"Dia tidak pernah menghadapi hal seperti ini sebelumnya. Saya yakin dia memarahi penasihat, menteri, dan orang lainnya. Dia mengalami dua mata hitam, hidung berdarah, dan berbagai macam pukulan. Dia terdesak di medan pertempuran dan garda finansial, dan dia tidak memiliki pilihan yang bagus."

Sementara itu, seorang diplomat Barat menilai Putin terlihat semakin terisolasi.

"Kekhawatiran utama adalah informasi yang dia dapatkan dan betapa terisolasinya dia. Isolasi ini merupakan kekhawatiran yang sangat besar. Kami tidak percaya ia memiliki pemahaman yang realistis terkait apa yang terjadi," kata diplomat itu.

Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS menolak mengomentari informasi ini.

Menurut mantan Duta Besar untuk Rusia yang juga menjadi wakil sekretaris jenderal NATO dari 2012 hingga 2016, Alexander Vershbow, Putin meremehkan tekad warga Ukraina dan tidak memperhitungkan sanksi berat dan persatuan kubu Barat.

"Ini bukan invasi yang gagal, tetapi tentu saja invasi yang goyah," kata Vershbow.

Melihat kondisi Rusia yang semakin sulit karena perlawanan warga Ukraina dan sanksi ekonomi, Putin dinilai hanya memiliki opsi yang tak menarik dan berisiko tinggi.

Putin dapat menggunakan kekuatan militer Rusia untuk mengambil alih Kiev dan kota lainnya dengan pengeboman sembarangan dan penembakan di wilayah sipil.

"Tahap selanjutnya mungkin taktik bumi hangus yang kita lihat di Chechnya dan Suriah, yang berarti akan ada lebih banyak kematian dan kehancuran," kata Vershbow lagi.

"Saya tidak berpikir mereka ragu melakukan ini."

Di Chechnya, ribuan warga sipil terbunuh kala pasukan Rusia mengepung Grozny, ibu kota negara itu. Kelompok hak asasi manusia menuduh Rusia melakukan kejahatan perang karena menargetkan warga sipil di Suriah dan Chechnya.

Sementara itu, Putin memutuskan menginvasi Ukraina sejak pekan lalu. Keputusan ini menuai kecaman keras dari Barat, yang menerapkan berbagai macam sanksi ekonomi ke Rusia.

Tak hanya itu, Barat juga mengirimkan bantuan militer, seperti senjata dan amunisi, ke Ukraina. Warga Ukraina juga kekeh melawan Rusia dengan apa yang mereka punya.

(ida/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER